Lahan Tebu 10 Hektar Siap Panen di Magetan Ludes Terbakar

Magetan, IDN Times - Kebakaran hebat melanda lahan tebu siap panen seluas 10 hektar di Desa Bogem, Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan, pada Minggu (14/7/2024) sekitar pukul 10.00 WIB. Kebakaran ini diduga dipicu oleh rembetan api dari lahan milik milik petani lain yang dikepras dan dengan cara dibakar. Kebakaran tersebut membuat warga sekitar panik dan berusaha memadamkan api dengan alat seadanya agar tidak merembet ke pemukiman mereka.
1. Kronologi kejadian kebakaran

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Subur Desa Bogem, Rusdi, mengungkapkan bahwa awalnya seorang warga melaporkan adanya kebakaran di lahan tebu yang berdekatan dengan lahannya.
"Awalnya warga melihat titik api kecil di lahan tebu, namun api cepat membesar dan merembet akibat angin kencang," ujarnya.
Rusdi segera bergegas ke lokasi dan membuat ilaran di lahannya sendiri untuk mencegah api merambat ke lahan lain dan pemukiman warga.
2. Upaya pemadaman 2 jam

Lahan tebu yang terbakar merupakan tanah bengkok milik Kepala Desa Bogem yang disewa oleh seorang petani bernama Yudi. Petugas pemadam kebakaran (damkar) yang dihubungi segera tiba di lokasi dan melakukan penyemprotan. Namun, api sulit dipadamkan dalam waktu singkat karena angin kencang dan suhu udara yang panas.
"Lebih dari dua jam tadi petugas damkar berjuang keras mengendalikan api. Namun kondisi angin yang kencang memperparah penyebaran api," tambah Rusdi.
Untuk menghindari kerusakan atau penurunan rendemen, pemilik lahan langsung memanen tebu yang masih bisa diselamatkan. "Ini adalah langkah penyelamatan agar tebu tetap bisa dijual dan petani tidak mengalami kerugian yang besar," jelas Rusdi.
3. Peringatan dari pemadam kebakaran

Petugas Damkar, Dovi Sahputra, menjelaskan bahwa lahan tebu yang terbakar dekat dengan pemukiman warga dan sekolah dasar, sehingga mereka segera mengirim dua armada mobil damkar ke lokasi.
"Kami melakukan pemotongan titik api untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. Alhamdulillah, lebih dari dua jam, akhirnya api berhasil kami padamkan," tambah Dovi.
Dovi juga mengimbau warga untuk lebih berhati-hati selama musim kemarau yang rawan kebakaran. "Sebaiknya perhatikan kondisi cuaca sebelum membakar daun kering atau sisa panen tebu. Angin kencang bisa memicu penyebaran api dengan cepat," pungkasnya.