Kuburkan Sapi Mati PMK, Warga Ngawi Terpaksa Sewa Alat Berat

Ngawi, IDN Times – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, kian mengkhawatirkan. Kasus kematian ternak terus bertambah, memaksa warga mengambil langkah cepat demi mencegah penyebaran virus. Di Desa Kendal, Kecamatan Kendal, warga terpaksa menyewa alat berat untuk menguburkan hewan ternak yang mati akibat PMK.
1. Sewa alat berat demi kuburkan sapi mati

Peristiwa ini terjadi pada Rabu (15/1/2025) pagi, dua ekor sapi milik Jarwo (50), warga Desa Kendal, ditemukan mati mendadak. Tak hanya itu, empat ekor kambingnya juga ikut mati akibat wabah mematikan ini. Untuk mencegah penularan lebih luas, Jarwo memilih menguburkan hewan ternaknya di pekarangan rumah menggunakan alat berat.
"Empat kambing dan dua sapi saya mati karena PMK. Sekarang sapi saya yang lain juga masih sakit," kata Jarwo, Kamis (16/1/2025).
Selama empat hari terakhir, setidaknya sembilan ekor sapi dan empat kambing di Desa Kendal mati mendadak. Warga pun berinisiatif menyewa alat berat seharga Rp400 ribu untuk mempercepat proses penguburan sekaligus mengurangi risiko penyebaran virus.
2. Wabah makin ganas, warga panik

Iwan, warga setempat, mengungkapkan kekhawatirannya atas cepatnya penyebaran PMK yang kini menyerang organ vital hewan ternak.
"PMK ini makin ganas, menyerang jantung sapi lalu mati. Kami kubur dengan alat berat untuk mencegah penyebaran. Sudah tiga lokasi menggunakan alat berat. Kambing juga ikut terserang," jelasnya. Kepanikan warga kian memuncak. Tak sedikit yang memilih menjual paksa sapi dan kambing yang mulai sakit dengan harga murah, demi menghindari kerugian lebih besar.
3. Total 736 sapi terinfeksi, 101 mati

Data dari Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Ngawi mencatat, hingga kini sebanyak 736 ekor sapi terinfeksi PMK, dan 101 di antaranya mati.
Situasi ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah daerah untuk segera mengendalikan wabah PMK yang terus meluas. Warga berharap ada tindakan cepat dan konkret agar penyebaran virus ini segera dapat dihentikan.