Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sebanyak 79 siswa alami gejala mual pusing muntah hingga dehidrasi dirawat pada Puskesmas Gemaramg. IDN Times/Riyanto.
Sebanyak 79 siswa alami gejala mual pusing muntah hingga dehidrasi dirawat pada Puskesmas Gemaramg. IDN Times/Riyanto.

Intinya sih...

  • Wali murid menolak program MBG karena menyebabkan keracunan makanan pada puluhan siswa di Ngawi

  • Muntiani, wali murid SMPN 2 Kedunggalar, menolak program tersebut sejak awal dan mengaku usahanya terdampak

  • Beberapa siswa sudah pulang namun sebagian masih dirawat dengan bantuan oksigen, infus, dan obat-obatan di Puskesmas Gemarang

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ngawi, IDN Times – Dugaan keracunan makanan yang kembali menimpa puluhan siswa di Kecamatan Kedunggalar, Ngawi, Rabu (26/11/2025), memicu gelombang keresahan hingga penolakan dari para wali murid. Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang semula diharapkan meningkatkan gizi anak sekolah, justru disebut menghadirkan risiko keselamatan.

1. Wali murid panik menolak MBG

Sebanyak 79 siswa alami gejala mual pusing muntah hingga dehidrasi dirawat pada Puskesmas Gemaramg. IDN Times/Riyanto.

Muntiani, wali murid SMPN 2 Kedunggalar, menjadi salah satu yang paling terpukul. Dua anaknya mengalami muntah dan sakit perut usai menyantap menu MBG, hingga harus dirawat intensif di Puskesmas Gemarang.

Dengan suara gemetar, ia mengungkapkan kekhawatirannya. "Hentikan saja program MBG ini. Saya bisa beri makanan enak setiap hari untuk anak saya,” tegasnya.

2. Mengaku menolak sejak awal

Puluhan siswa dari dua sekolah di Kedunggalar Ngawi alami gejala keracunan jalani perawatan di Puskesmas Gemarang. IDN Times/Riyanto.

Menurut Muntiani, ia sebenarnya sudah tidak setuju dengan program tersebut sejak pemberlakuan awal. Selain banyaknya kasus serupa di daerah lain, ia mengaku usahanya ikut terdampak karena omzet menurun sejak MBG diterapkan.

Ia pun memastikan anak-anaknya tidak akan lagi menyentuh menu MBG jika program ini tetap dilanjutkan. “Kalau MBG berjalan lagi, anak saya bakal saya larang makan itu. Wali lain terserah, itu hak masing-masing,” ujarnya.

3. Seorang ayah syok setelah dapat kabar anaknya diinfus

Puluhan siswa dari dua sekolah di Kedunggalar Ngawi alami gejala keracunan jalani perawatan di Puskesmas Gemarang. IDN Times/Riyanto.

Kecemasan serupa dialami Husen, wali murid lain. Ia baru mengetahui kondisi putrinya setelah mendapat kabar bahwa anaknya sudah diinfus di Puskesmas. Saat itu, ia sedang bekerja di proyek bangunan dan langsung berlari menuju fasilitas kesehatan tersebut.

“Saya kaget sekali ketika dikabari anak saya sudah diinfus. Saya takut dan berharap kejadian ini tidak terulang,” ungkapnya.

4. Beberapa siswa memburuk, sebagian masih dirawat

Sebanyak 79 siswa alami gejala mual pusing muntah hingga dehidrasi dirawat pada Puskesmas Gemaramg. IDN Times/Riyanto.

Pantauan di Puskesmas Gemarang menunjukkan sebagian siswa sudah diperbolehkan pulang. Namun, sejumlah lainnya masih harus menjalani perawatan dengan bantuan oksigen, infus, dan obat-obatan untuk meredakan gejala keracunan. Dinas Kesehatan Ngawi kini tengah memeriksa sampel makanan MBG guna memastikan penyebab pasti insiden tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team