Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kisah Jamaah Haji Magetan, Wafat di Tanah Suci Setelah 13 Tahun Menanti

Foto kenang kenangan Hj. Sumi Amatredjo (78), jamaah haji asal Magetan yang wafat di tanah suci. IDN Times/Riyanto.
Foto kenang kenangan Hj. Sumi Amatredjo (78), jamaah haji asal Magetan yang wafat di tanah suci. IDN Times/Riyanto.
Intinya sih...
  • Sumi Amatredjo (78) menuntaskan penantian 13 tahun untuk berhaji setelah mendaftar pada tahun 2012.
  • Sebelum berangkat, Sumi terlihat bersemangat dan bahagia, meminta didoakan agar lancar menjalankan ibadah.
  • Setelah wukuf di Arafah, kondisi kesehatan Sumi menurun hingga akhirnya menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Arafah.

Magetan, IDN Times – Suasana di rumah sederhana milik keluarga Sumi Amatredjo di Desa Purworejo, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Magetan, Jawa Timur tampak masih berduka. Tetes air mata tak terbendung dari wajah anak-anak dan cucu-cucunya. Sang ibu, nenek, dan buyut tercinta itu berpulang di Tanah Suci, tepat setelah menuntaskan rukun utama ibadah haji yaitu wukuf di Arafah.

1. Menunggu selama 13 tahun untuk bisa berhaji

Hj. Sumi Amatredjo (78) wafat di Tanah Suci pada 6 Juni 2025 pukul 21.25 waktu Arab Saudi. IDN Times/Kemenag Magetan.
Hj. Sumi Amatredjo (78) wafat di Tanah Suci pada 6 Juni 2025 pukul 21.25 waktu Arab Saudi. IDN Times/Kemenag Magetan.

Sumi Amatredjo (78), perempuan tangguh yang dikenal ramah dan sabar, akhirnya menuntaskan penantiannya selama 13 tahun untuk bisa berangkat haji. Ia mendaftar pada tahun 2012, dan baru tahun ini panggilan itu datang—panggilan yang selama ini ia doakan setiap selesai salat.

"Waktu itu beliau bilang, ‘Mungkin tahun depan, atau nanti-nanti. Tapi ibu yakin, pasti Allah panggil juga,’” cerita Suprapto, anak sulungnya, dengan mata berkaca-kaca.

2. Permintaan terakhir almarhum

Foto kenang kenangan Hj. Sumi Amatredjo (78), jamaah haji asal Magetan yang wafat di tanah suci. IDN Times/Riyanto.
Foto kenang kenangan Hj. Sumi Amatredjo (78), jamaah haji asal Magetan yang wafat di tanah suci. IDN Times/Riyanto.

Sebelum berangkat, tidak ada tanda-tanda kelelahan atau sakit berat. Meskipun memiliki riwayat jantung dan diabetes, Sumi terlihat bersemangat. Ia bahkan masih sempat bercanda dengan cucu-cucunya, membagikan makanan kesukaan mereka, dan berulang kali minta didoakan agar lancar menjalankan ibadah.

“Beliau sangat bahagia. Senyumnya terus terbayang. Beliau bilang, ‘Kalau ibu tidak pulang, jangan bersedih. Yang penting ibu bisa sampai ke Baitullah,’” ujar Suprapto lirih.

Sumi tidak berangkat sendiri. Ia didampingi empat warga dari desanya yang selama ini sudah seperti keluarga sendiri. Selama di Tanah Suci, mereka saling menjaga dan menguatkan.

3. Keluarga mengaku iklas

Foto kenang kenangan Hj. Sumi Amatredjo (78), jamaah haji asal Magetan yang wafat di tanah suci. IDN Times/Riyanto.
Foto kenang kenangan Hj. Sumi Amatredjo (78), jamaah haji asal Magetan yang wafat di tanah suci. IDN Times/Riyanto.

Namun takdir berkata lain. Setelah menjalani wukuf di Arafah momen puncak haji yang disebut sebagai gambaran Padang Mahsyar—kondisi kesehatan Sumi menurun. Ia dirujuk ke Rumah Sakit Arafah, dan di sanalah ia menghembuskan napas terakhirnya, jauh dari tanah kelahirannya, namun di tanah yang sangat ia rindukan seumur hidup.

“Kami menerima kabar duka dari KUA Nguntoronadi, Sabtu dini hari. Rasanya campur aduk. Sedih, tapi juga ada rasa bangga. Ibu wafat dalam ibadah suci, di tempat mulia,” kata Suprapto.

Sumi meninggalkan empat anak, 15 cucu, dan enam cicit yang selama ini menjadi semangat hidupnya. Setiap lebaran, rumah beliau selalu ramai oleh tawa dan obrolan keluarga besar. Kini, rumah itu sepi. Tapi kenangan dan semangat hidupnya tetap terasa hangat di hati mereka.

“Kami ikhlas. Semoga ibu wafat dalam husnul khatimah. Kami mohon doa dari semua, agar beliau diterima di sisi Allah dengan penuh rahmat,” ucap Suprapto, menahan tangis.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us