Ikuti GMaps,Warga Tersesat di Lereng Gunung Bayangkaki Ponorogo

Ponorogo, IDN Times – Sebuah insiden unik terjadi di lereng Gunung Bayangkaki, Desa Temon, Kecamatan Sawoo, Ponorogo, saat seorang warga luar kota tersesat karena mengikuti panduan Google Maps. Peristiwa ini terjadi pada Senin (17/3/2025) dini hari, menjelang waktu sahur.
1. Mobil korban terjebak di jalan sempit

Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Satpol PP Ponorogo, Bambang Supeno, mengatakan, tim pemadam kebakaran menerima telepon darurat sekitar pukul 01.52 WIB dari seorang pria bernama Yusuf Yahya Putra, warga Kecamatan Tambaksari, Surabaya.
Kepada petugas Damkar yang mengevakuasi Yusuf mengaku tersesat di jalan sempit yang hanya cukup dilalui satu mobil saat itu. “Setelah mendapat laporan, kami segera berkoordinasi dengan aparat keamanan setempat untuk memperlancar proses evakuasi,” ujar Bambang, Selasa (18/3/2025).
2. Evakuasi berlangsung dramatis

Tim membutuhkan waktu dua jam untuk mencapai lokasi karena medan yang gelap dan sulit ditempuh. Kondisi jalan yang terjal serta keterbatasan peralatan sempat menyulitkan petugas.
“Medannya cukup menantang, jalanan sempit dan terjal, apalagi kondisi gelap. Tapi Alhamdulillah, proses evakuasi yang berlangsung sekitar dua jam bisa berjalan lancar,” jelas Bambang.
Dari keterangan Yusuf, dia dan sopirnya menggunakan aplikasi Google Maps untuk mencari rute tercepat dari Wonogiri menuju Tulungagung. Namun, jalur alternatif yang disarankan justru semakin menyempit hingga mereka tidak bisa berputar balik.
“Menurut sopir, mereka mencari jalur yang lebih cepat. Google Maps merekomendasikan jalur alternatif, tetapi justru semakin jauh masuk ke jalan kecil hingga akhirnya terjebak,” ungkap Bambang.
3. Mobil pick up akhir bisa diderek

Untuk menyelamatkan Yusuf dan kendaraannya, tim Damkar Ponorogo mengerahkan satu unit kendaraan dinas untuk menarik mobil pikap milik korban. Beruntung, mobil yang tersesat berhasil diderek dan diarahkan kembali ke jalan raya.
“Kami gunakan armada yang ada untuk menarik pikap keluar dari lokasi. Alhamdulillah, akhirnya mobil bisa kembali ke jalan utama dan melanjutkan perjalanan ke Tulungagung,” pungkas Bambang.
Insiden ini menjadi pengingat bagi para pengendara untuk selalu berhati-hati dalam menggunakan aplikasi navigasi, terutama di daerah dengan akses jalan terbatas.