Malang, IDN Times - Perayaan Valentine memang identik dengan sejumlah barang. Selain cokelat, sebagian orang merepresentasikan kasih sayang dengan menggunakan bunga mawar. Tak ayal permintaan bunga mawar kerap meningkat saat memasuki perayaan Valentine.
Namun demikian, itu hanyalah cerita masa lalu. Tahun ini penjualan bunga mawar pada saat hari perayaan Valentine justru menurun. Hal itu dialami oleh beberapa toko bunga di Kota Malang, salah satunya adalah Pion Florist.
Menurut sang pemilik, tahun ini penjualan bunga mawar menurun jika dibanding tahun lalu. Pada tahun sebelumnya penjualan bunga mawar saat Valentine mencapai 3.000 bunga. Namun, kali ini tokonya hanya mampu menjual kurang dari separuhnha yakni hanya 1000 bunga saja.
"Tahun ini memang agak menurun. Tidak tahu penyebabnya apa," ujar Bibit, pemilik Pion Florist, Jumat (14/2).
Lebih jauh, Bibit mengakui bahwa tak mengetahui penyebab penurunan penjualan bunga. Menurutnya, hal itu tak ada hubungannya dengan himbauan untuk tak merayakan Valentine. Ia menyebut memang tahun ini banyak yang tidak merayakan Valentine. Bahkan ada satu sekolah yang sudah memesan bunga kepada dirinya dan pada akhirnya dibatalkan.
"Ada satu sekolah yang sudah pesan bunga, sudah kasih uang muka juga. Tapi tiba-tiba membatalkan pesanan," tambahnya.
Sementara itu, selain Valentine, ada beberapa momen yang menurut Bibit mendongkrak penjualan bunga di tokonya. Momen tersebut adalah hari guru dan hari ibu. Pada dua momen tersebut biasanya permintaan bunga akan meningkat dan bahkan membuat ia kewalahan saat melayani pembeli.
"Kalau untuk dua momen itu pasti mengalami peningkatan," tambahnya.
Di sisi lain, meskipun mengalami penurunan saat momen Valentine, penjualan bunga di Pion Florist tetap normal. Bahkan tiap pekan toko tersebut tetap mampu menjual cukup banyak bunga. Tidak hanya melayani pembeli yang datang langsung ke toko, ia juga melayani pesanan.
"Sepekan biasanya kami mengambil 600 bunga dari Batu dan Pasuruan," tandasnya.