Gus Salam Bakal Undang PWNU Se-Indonesia untuk Pra MLB NU

Surabaya, IDN Times - Ketua Presidium Penyelamat Organisasi dan Muktamar Luar Biasa NU (PO & MLB NU), KH Abdussalam Shohib atau Gus Salam baka mengundang seluruh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) se-Indonesia untuk mengikuti Pra Musyarah Luar Biasa (MLB) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Rencananya Pra MLB akan digelar di salah satu pondok pesantren tertua di Surabaya pada 20-21 Desember 2024.
Gus Salam mengatakan, undangan kepada seluruh PWNU se-Indonesia akan dikirim pada Rabu (11/12/2024). Undangan akan dikirim melalui pesan WhatsApp. "Yang kita undang PWNU Seluruh Indonesia, undangan baru kita luncurkan hari Rabu, undangan dikirim melalui WhatsApp," ujar Gus Salam kepada IDN Times, Senin (9/12/2024).
Gus Salam berharap, 100 persen perwakilan PWNU bisa hadir. Walaupun bukan ketua PWNU yang hadir pihaknya tak masalah. Hal ini dapat dimaklumi karena pengurus PWNU disebut mendapat tekanan dari PBNU.
"Kami harapkan 100 persen bisa hadir, apakah Rais dan ketuanya atau delegasi. Kami memahami psikis mereka, ada preseur (tekanan) dari PBNU," ungkap Gus Salam.
Sejauh ini, belum ada delegasi dari PWNU yang mengkonfirmasi akan datang pada pra MLB. Namun, pihaknya selalu rutin mengirim update informasi terbaru kepada seluruh PWNU dan PCNU. "Mereka akan kami update terus tentang perkembangan tentang MLB, Respon mereka positif, merka juga bersedia untuk diberikan informasi-informasi terbaru," katanya.
Ia mengklaim, secara tersirat, perwakilan PWNU siap hadir dalam pra MLB tersebut bila diundang. Sejumlah PWNU mendapat intimidasi sehingga, mereka belum melakukan konsolidasi untuk menanggapi kehadiran pra MLB.
"Secara tersirat siap untuk hadir ketika diundang, tetapi belum bisa menentukan apakah hadir secara langsung pengurus atau kader. Karena memang situasinya belum memungkinkan hari ini untuk melakukan konsolidasi struktural, karena ancaman dan intimidasi yang dilakukan PBNU," terang dia.
Gus Salam menegaskan, tujuan digelarnya MLB itu untuk menggantikan Rais Aam dan Ketua Umum PBNU. Pihanya menganggap keduanya paling banyak melakukan kesalahan dalam memanajemeni dan menakhodai PBNU.
"Agenda kita, pra MLB adalah FGD dengan materi evaluasi kinerj PBNU. Seberapa mendesak MLB PBNU dilakukan, kalau beliau berdua mau mundur dan menyerahkan kembali kepada kiai sepuh, tentu tidak perlu kita melakukan MLB," ungkap Gus Salam.