Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Guru Besar Universitas Airlangga (UNAIR) Bidang Laser dan Kusta, Prof Dr dr Muhammad Yulianto Listiawan SpKK (K) FINSDV FAADV. (Dok. Universitas Airlangga)

Surabaya, IDN Times - Guru Besar Universitas Airlangga (UNAIR) Bidang Laser dan Kusta, Prof Dr dr Muhammad Yulianto Listiawan SpKK (K) FINSDV FAADV menyebut, saat ini Indonesia menempati urutan ke-3 penderita kusta di dunia setelah India dan Brazil. Dalam paparannya saat dikukuhkan sebagai guru besar pada Kamis, (22/6/2023), ia mengusulkan penggunaan laser untuk pengobatan kusta. 

1. Kasus paling banyak ada di Indonesia Timur

ilustrasi peta Indonesia (IDN Times/Arief Rahmat)

Dalam orasi ilmiahnya berjudul Peran Dermatologi Venereologi dalam Menjawab Tantangan Kesehatan di Masa Depan, Prof Wawan mengatakan, wilayah Indonesia Timur masih menjadi wilayah dengan jumlah kasus tertinggi yakni Sulawesi Selatan, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat. Sementara Jawa Timur relatif bebas, namun ada beberapa kabupaten yang masih tinggi.

"Di Jatim, tidak jadi masalah karena kasusnya kurang dari 1/10.000 penduduk. Sehingga Provinsi Jatim sudah mencapai eliminasi kusta. Namun untuk tingkat kabupaten ada 5 Kabupaten belum eliminasi yakni Sumenep, Sampang, Pamekasan, Bangkalan, Lumajang,” ujar Kepala Departemen Dermatologi dan Venereologi FK UNAIR ini. 

2. Permasalahan kusta meluas hingga ke sosial, ekonomi dan budaya

Editorial Team

Tonton lebih seru di