Gawat, Kasus Bullying di Kota Malang Terus Meningkat

- Kasus bullying di Kota Malang meningkat, dari 6 kasus pada 2024 menjadi 8 kasus pada Desember 2025.
- Polisi bekerja sama dengan Dinsos Kota Malang untuk mendampingi korban dan melakukan sosialisasi anti-bullying di sekolah.
- Dampak bullying terhadap anak tidak main-main, bahkan ada yang mengalami gangguan mental hingga bunuh diri.
1. Polisi mengungkapkan jika kasus bullying di Kota Malang meningkat

Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Malang Kota, Khusnul Khatimah mengungkapkan jika kasus bullying yang ditangani pihak kepolisian pada 2024 sebanyak 6 kasus. Sementara sampai Desember 2025, tercatat ada 8 kasus bullying yang ditangani Unit PPA Satreskrim Polresta Malang Kota.
Yang paling miris, Khusnul menyampaikan jika dampak bullying pada anak ini tidak main-main. Ia mengungkapkan ada anak yang sampai mengalami gangguan mental akibat dirundung.
"Karena korban buliing ini rupanya tidak hanya sekali dua kali (dirundung), tidak hanya sehari dua hari (dirundung), tapi dia berkelanjutan sampai di sekolah itu. Untuk RSJ itu kemudian kalau nggak salah ada sekitar 5 atau 6 (kasus perundungan) di sekolah. Kami bekerjasama dengan salah satu universitas di kota Malang untuk melakukan roadshow dari kampus ini terkait yang kesehatan mental," terangnya pada Rabu (26/11/2025).
2. Polisi gandeng Dinsos Kota Malang untuk tangani bullying

Untuk menangani kasus bullying do sekolah, Khusnul menyampaikan jika pihaknya menggandeng Dinas Sosial (Dinsos) Kota Malang untuk mendampingi korban. Menurutnya tidak mudah memulihkan korban bullying sehingga perlu pendampingan insentif.
"Kami kombinasi dengan Dinsos bisa sekali dua kali pembinaan dari psikolog dari Dinsos. Ada juga yang sampai berkepanjangan dan ada yang sudah kami rujuk di RSJ," bebernya.
3. Polisi juga lakukan sosialisasi anti-bullying di sekolah

Lebih lanjut, Khusnul menjelaskan jika Polresta Malang Kota kini melakukan langkah pencegahan dengan sosialisasi anti-bullying karena melihat jumlah kasus yang meningkat pada 2025, terutama di kalangan siswa SMP. Salah satu yang jadi penekanan agar para siswa tahu akan ada hukuman tegas pada pelaku bullying meskipun masih anak-anak.
"Kami melihat dampaknya buliing ini luar biasa, bahkan korban bullying ini bisa sampai bunuh diri loh, bisa sampai mentalnya ini terganggu. Ada korban kami yang sampai sekarang ini masih terus komunikasi tentang pembinaan dari psikolog, kemudian ada yang kita rujuk ke RSJ juga ada," pungkasnya.

















