Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Forum Solidaritas Madura Batal Demo, Sepakat Ini dengan Pemkot Surabaya

Screenshot_2025-06-13-19-15-23-95_1c337646f29875672b5a61192b9010f9.jpg
FSMI saat mengeluarkan pernyataan soal akan menggelar aksi di Surabaya. (Dok. Istimewa)
Intinya sih...
  • FSMI batal demo di Surabaya setelah kesepakatan dengan Pemkot agar tidak menyudutkan suku.
  • FSMI berkomitmen menjaga kondusifitas dan kenyamanan masyarakat serta pengusaha di Kota Surabaya.
  • Dalam aksi 16-20 Juni, FSMI akan membawa lima tuntutan kepada Wali Kota Surabaya.
  • Forum Solidaritas Madura Indonesia (FSMI) membatalkan demo di Surabaya setelah kesepakatan dengan Pemkot Surabaya.
  • FSMI berkomitmen menjaga kondusifitas dan kenyamanan masyarakat serta pengusaha di Kota Surabaya.
  • FSMI akan membawa lima tuntutan pada aksi 16-20 Juni 2025, termasuk meminta Wali Kota Surabaya untuk menghentikan tindakan yang menyudutkan suku Madura.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times - Forum Solidaritas Madura Indonesia (FSMI) batal menggelar demonstrasi yang rencananya akan dilaksanakan pada Senin (16/6/2025) hingga Jumat (20/6/2025). Pembatalan tersebut dilakukan setelah pihaknya melakukan kesepakatan dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya agar tidak menyudutkan salah satu suku soal penertiban juru parkir (jukir).

Salah satu kordinator aksi, Baihaki Akbar mengatakan, FSMI meminta Pemkot Surabaya untuk tidak membuat konten yang mengakibatkan ketersinggungan salah satu suku, dalam hal ini suku Madura. Sebab, FSMI merasa aksi penertiban parkir yang dilakukan wali kota, membuat masyarakat Surabaya menyudutkan salah satu suku.

"Kita sepakat, Pemerintah Kota Surabaya tidak akan membuat video yang mengakibatkan ketersinggungan dari salah satu suku," ujarnya kepada IDN Times, Sabtu (14/6/2025).

FSMI berkomitmen untuk menjaga kondusifitas di Kota Surabaya. Sehingga seluruh masyarakat, termasuk pengusaha bisa tetap nyaman di Kota Pahlawan.

"Kita sama-sama menjaga kondusifitas Kota Surabaya, supaya ke depannya Kota Surabaya menjadi Kota kebanggaan para pengusaha dan warganya sejahtera," kata Baihaqi.

Seperti diberitakan sebelumnya, FSMI akan menggelar aksi di Kota Surabaya selama lima hari mulai Senin (16/6/2025) hingga Jumat (20/6/2025). Aksi tersebut terkait penertiban parkir yang tengah gencar dilakukan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.

Video pernyataan soal akan ada aksi itu berbedar di media sosial. Dalam video tersebut, FSMI mengatakan aksi digelar sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah terkait penertiban juru parkir (jukir) liar.

"Kami dari Forum Solidaritas Madura Indonesia (FSMI) hari ini memberikan pernyataan sikap terkait kegaduhan di tengah-tengah masyarakat Surabaya. Yang dimana, permasalahan ini sangat membuat gaduh Kota Surabaya dengan stetmen-statmen viralnya di TikTok, viral video-video yang beredar terkait masalah jukir liar lah, yang disebut preman lah, masalah UMKM di Surabaya," ujar FSMI.

FSMI menyatakan akan menggelar demo besar-besaran dan akan melumpuhkan Kota Surabaya. Tak tanggung-tanggung, aksi bakal dilakukan selama lima hari berturut-turut.

" Jangan hanya mengeluarkan stetmen surabaya gaduh, yang membuat gaduh adalah Pemkot Surabaya. Dengan ini kami pastikan senin tanggal 16-20 Jumat 2025, kami dari FSMI akan melumpuhkan kota surabaya camkan itu. Salam setongdereh," kata mereka dalam video tersebut.

Salah satu kordinator aksi, Baihaqi Akbar membenarkan rencana demonstrasi ini. "Benar (akan ada aksi)," ujar Baihaqi.

Berdasarkan surat pemberitahuan aksi yang dikirim FSMI ke Polrestabes Surabaya, aksi tersebut akan digelar di depan Balai Kota Surabaya dan Kediaman wali kota. Setidaknya ada sekitar 1000 orang yang bakal mengikuti aksi.

Pada aksi 16-20 Juni 2025 nanti, FSMI akan membawa lima tuntutan. Berikut lima tuntutan tersebut,

1. Meminta Wali Kota Surabaya Stop mencederai hati seluruh masyarakat Madura.

2. Stop bikin kegaduhan di Kota Surabaya.

3. Stop membangun pencitraan dan lebih baik Membangun Kota Surabaya dari segi pendidikan dan infrastruktur Kota Surabaya.

4. Stop jadi TikToker dan selebgram.

5. Stop merasa diri sebagai raja di Kota Surabaya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us