Ekspor Hanya 10 persen, Penyebab Harga Buah Naga Anjlok Drastis
Banyuwangi, IDN Times - Asosiasi Petani Buah Naga Kabupaten Banyuwangi menyebut, hanya ada 5-10 persen buah naga yang masuk ke pasar ekspor. Kecilnya serapan ekspor saat panen raya tersebut memicu turunnya harga jual di tingkat petani.
1. Butuh buah naga organik
Penasehat Asosiasi Petani Buah Naga Kabupaten Banyuwangi, Sugeng, mengatakan, pasar ekspor saat ini membutuhkan buah naga yang organik, atau tidak menggunakan pupuk hingga pestisida kimia.
Dia berharap, petani buah naga bisa beralih menanam dengan sistem organik untuk meningkatkan harga jual dan memperluas pasar jual.
"Pasar ekspor buah naga membutuhkan buah naga organik yang sudah tersertifikasi. Selain lebih manis dan menyehatkan, buah naga organik lebih tahan lama saat disimpan," kata Sugeng, saat ditemui di Dusun Krajan, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi, Rabu (23/1).
Daya simpan buah naga organik bisa bertahan hingga 15 hari. Sementara buah naga non-organik maksimal hanya 3-4 hari.
"Lebih dari empat hari biasanya akan mencair, bisa busuk," terangnya.