Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Idntimes.com
Situasi erupsi di Gunung Semeru. (Dok. PVMBG)

Intinya sih...

  • Gunung Semeru meningkatkan aktivitas vulkanik, memaksa ratusan warga mengungsi ke titik-titik aman.

  • Awan panas guguran mencapai 14 kilometer dari puncak, memicu status Semeru naik ke Level IV atau Awas.

  • BPBD Jawa Timur membuka tiga lokasi pengungsian dan memastikan tidak ada korban jiwa akibat erupsi Semeru.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times – Aktivitas Gunung Semeru kembali meningkat drastis pada Rabu (19/11/2025) sore, memaksa ratusan warga mengungsi setelah awan panas guguran (APG) meluncur hingga 14 kilometer dari puncak. Status Semeru pun dinaikkan ke Level IV atau Awas, level tertinggi dalam mitigasi gunung api.

Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur, Gatot Soebroto, melaporkan bahwa APG pertama terjadi pukul 14.13 WIB dan terus berlangsung hingga malam hari. Awan panas tercatat memiliki amplitudo maksimum 34 mm dan bergerak ke arah utara, disertai getaran banjir yang terekam seismograf.

“APG masih berlangsung dengan jarak luncur mencapai 14 kilometer dari puncak. Saat ini Semeru berada pada Level IV atau Awas,” ujar Gatot dalam laporan resmi yang diterima pukul 18.30 WIB.

Akibat meningkatnya aktivitas vulkanik, warga di lereng Semeru mulai mengungsi ke titik-titik aman. Tiga lokasi pengungsian telah dibuka dan dihuni warga terdampak. Yakni Balai Desa Oro-Oro Ombo (jumlah pengungsi masih dalam pendataan), Balai Desa Penanggal (menampung warga Gunung Sawur) dan SD Supiturang dihuni sekitar 100 jiwa.

“Pengungsian sudah berlangsung di beberapa titik, dan jumlahnya terus kami mutakhirkan. Evakuasi kelompok rentan menjadi prioritas,” kata Gatot.

Meski aktivitas gunung meningkat, Gatot memastikan tidak ada korban jiwa. Namun warga di beberapa desa melaporkan aroma belerang kuat yang menimbulkan gangguan pernapasan.

BPBD Jatim bersama BPBD Lumajang dan PPGA Semeru terus melakukan pemantauan ketat di lapangan. Jembatan Gladak Perak sudah ditutup total demi keamanan. Cuaca di sekitar gunung tercatat berawan dengan hujan ringan yang memperbesar potensi lahar hujan.

Tim Reaksi Cepat (TRC) Lumajang juga terus melakukan patroli, membantu evakuasi, mengatur lalu lintas warga, serta membagikan masker untuk mengantisipasi paparan abu dan gas vulkanik.

“Besok, tim Tanggap Darurat Badan Geologi akan menambah personel untuk memperkuat pemantauan di PPGA Semeru,” tambah Gatot.

Ia meminta masyarakat mematuhi seluruh rekomendasi PVMBG, menjauhi zona berbahaya, dan tidak melakukan aktivitas di alur sungai yang berhulu ke puncak Semeru. “Keselamatan warga menjadi prioritas utama. Kami akan terus menyampaikan perkembangan secara berkala,” tegasnya.

Editorial Team