Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi cuaca ekstrem. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi cuaca ekstrem. (IDN Times/Aditya Pratama)

Intinya sih...

  • BMKG memperingatkan cuaca ekstrem di Jawa Timur selama libur Natal dan Tahun Baru

  • Potensi cuaca buruk dipicu oleh aktifnya Monsun Asia dan bibit siklon tropis 93S di Samudra Hindia

  • Masyarakat diimbau waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, serta memantau perkiraan cuaca dari BMKG

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda telah mengeluarkan peringatan dini potensi terjadinya cuaca ekstrem yang bakal menerjang Jawa Timur selama libur Natal dan Tahun Baru. Diprediksi, cuaca ekstrem akan terjadi di 38 Kabupaten/Kota.

Kepala BMKG Juanda, Taufiq Hermawan, menyebutkan bahwa selama periode 21–31 Desember 2025, hujan deras disertai petir dan angin kencang berisiko memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang dan longsor. Untuk itu, masyarakat diimbau waspada terhadap potensi bencana tersebut.

"Masyarakat diimbau waspada, karena cuaca ekstrem dapat memicu hidrometeorologi, seperti hujan lebat, angin kencang, puting beliung, hujan es, banjir bandang, hingga longsor," ujar Taufiq, Selasa (23/12/2025).

Taufiq menyebut, potensi cuaca buruk itu dipicu oleh aktifnya Monsun Asia, adanya bibit siklon tropis 93S di Samudra Hindia. Selain potensi bencana di darat, ketinggian gelombang laut juga diprediksi meningkat.

"Bibit siklon tropis 93S berdampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca, khususnya di Jatim. Kondisi ini juga berpotensi meningkatkan ketinggian gelombang di perairan Jawa Timur," lanjutnya.

Tak hanya itu, Taufiq menuturkan, tingginya suhu muka laut di Selatan Madura juga memicu potensi terjadinya cuaca ekstrem. Kondisi atmosfer lokal yang labil dan lembab mendukung pertumbuhan awan konvektif.

Pihaknya pun mengimbau kepada masyarakat untuk terus memantau perkiraan cuaca dari BMKG. Dengan begitu, masyarakat bisa mengantisipasi terjadinya cuaca ekstrem.

“Masyarakat bisa memantau cuaca terkini berdasarkan citra radar cuaca WOFI melalui website, informasi peringatan dini 3 harian, serta peringatan dini setiap 2-3 jam ke depan yang dibagikan BMKG Juanda,” tukas Taufiq.

38 kabupaten/kota yang harus diwaspadai terhadap cuaca ekstrem, yakni Kabupaten Pacitan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Blitar, Kabupaten Kediri, Kabupaten Malang.

Lalu, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Jember, Kabupaten Banyuwangi , Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kabupaten Nganjuk.

Kemudian, Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sumenep, Kota Kediri, Kota Blitar, Kota Malang, Kota Probolinggo, Kota Pasuruan, Kota Mojokerto, Kota Madiun, Kota Surabaya, dan terakhir Kota Batu.

Editorial Team