Bangunan Pesantren di Situbondo Runtuh, Satu Santri Meninggal

- Bangunan atap asrama putri di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Syekh Abdul Qodir Jaelani, Situbondo, ambruk pada Rabu (29/10) dini hari.
- Insiden tersebut menewaskan satu santriwati dan 19 lainnya luka-luka akibat hujan deras dan angin kencang.
- Polisi bersama Tim Inafis Polres Situbondo melakukan olah tempat kejadian perkara untuk memastikan penyebab pasti ambruknya atap asrama tersebut.
Situbondo IDN Times – Bangunan atap asrama putri di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Syekh Abdul Qodir Jaelani, Desa Belimbing, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, ambruk pada Rabu (29/10) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Insiden peristiwa pesantren runtuh menewaskan satu santriwati dan menyebabkan 19 santri lainnya mengalami luka-luka.
Kapolsek Besuki AKP Febry Hermawan membenarkan kejadian pesantren di Situbondo runtuh tersebut. Ia menyebut, dari hasil laporan awal, runtuhnya atap kamar santriwati diduga dipicu oleh hujan deras dan angin kencang yang melanda wilayah Besuki sejak Selasa malam.
"Untuk penanganan peristiwa ini sudah diambil alih oleh Polres Situbondo, dan tadi pagi polisi juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara," katanya, seperti dikutip dari Antara.
Polisi bersama Tim Inafis Polres Situbondo telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk memastikan penyebab pasti ambruknya atap asrama tersebut. Hingga kini, petugas masih melakukan pemeriksaan struktur bangunan dan mengumpulkan keterangan dari pihak pesantren.
Pengasuh Pondok Pesantren Syekh Abdul Qodir Jaelani, Kiai Hasan, mengungkapkan rasa duka mendalam atas musibah tersebut. Ia menyebutkan, sebanyak 19 santri sedang berada di kamar saat kejadian berlangsung.
Korban meninggal diketahui bernama Putri, santriwati asal Dusun Rawan, Desa dan Kecamatan Besuki, Situbondo. Jenazah korban telah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.
Sementara itu, suasana di sekitar pondok pesantren masih dipenuhi aparat kepolisian dan warga yang membantu evakuasi puing-puing bangunan. Petugas juga memasang garis polisi di sekitar lokasi untuk mengamankan area dan mencegah warga mendekat.

















