Dituduh Pencitraan, Risma Berencana Batalkan Renovasi Stadion GBT

Surabaya, IDN Times - Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya merenovasi Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) sempat menuai kritik. Momentum persiapan Piala Dunia U-20 dianggap beberapa pihak sebagai ajang pencitraan Wali Kota yang sudah menjabat dua periode itu. Pasalnya, renovasi Stadion GBT membutuhkan dana yang tidak kecil, yaitu Rp85 miliar.
Baca Juga: Pemkot dan DPRD Surabaya Sepakat Akhiri Polemik Gelora Bung Tomo
1. Risma sempat berencana membatalkan pembangunan
Saat berbincang dengan awak media di ruang kerjanya, sempat terbesit dalam benak Risma untuk mengurangi anggaran bahkan membatalkan renovasi GBT.
“Ini supaya teman-teman tahu juga, kemarin (beberapa hari yang lalu) tak kumpulkan (staf-staf), saya bilang, bagaimana kalau dibatalkan. Tapi mereka malah bilang, ‘gak apa-apa bu, biar kita punya lapangan olahraga dengan kelas internasional,” ungkap dia.
2. Lapangan bisa dimanfaatkan selepas Piala Dunia U-20
Selain renovai GBT, Pemkot Surabaya juga membangun tiga stadion baru. Dia berharap, stadion baru bisa dimanfaatkan meski perhelatan Piala Dunia U-20 sudah berakhir.
“Dan lagi ini tiga stadion bisa dimanfaatkan (setelah Piala Dunia). Bisa dipakai sewa anak-anak,” tambah dia.
3. Bisa memberikan motivasi kepada anak-anak Surabaya
Dengan stadion bertaraf internasional, Risma yakin akan banyak pemain bintang yang merumput di Stadion GBT. Perempuan kelahiran Kediri ini memiliki mimpi, anak-anak Surabaya bisa digandeng oleh para pemain bintang saat memasuki lapangan.
“Aku ini punya mimpi, mungkin nanti ketika aku sudah bukan Wali Kota lagi. Anak-anak itu digandeng sama pemain terkenal. Mereka jadi anak gawang. Makanya aku kemarin minta itu ke PSSI supaya anak gawangnya anak Surabaya. Itu akan jadi kenangan seumur hidup mereka,” tutup dia.
Baca Juga: Permak Gelora Bung Tomo, Pemkot Gelontorkan Dana Rp85 Miliar