Arumi Bachsin Janji Bantu Perkembangan Kesehatan Bayi Pandhu

Kesejahteraan dan perkembangan medis bayi akan dipantau

Surabaya, IDN Times - Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Timur Arumi Bachsin, mengunjungi bayi Muhammad Pandhu Firmansyah di kediamannya yang berlokasi di Rusun Gunungsari, Surabaya, Jumat (6/12). Istri dari Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak itu bermaksud memberikan semangat kepada ibu dan sang bayi karena terus berjuang di tengah keterbatasan.

1. Arumi berikan dukungan moral kepada keluarga

Arumi Bachsin Janji Bantu Perkembangan Kesehatan Bayi PandhuFoto hanya ilustrasi. IDN Times/Reza Iqbal

Kedatangan Arumi disambut langsung oleh ibu Pandhu, Dina Octavia (21), bersama neneknya. Pandhu yang baru berusia lima bulan menderita facial cleft tessier hydrocephalus myelomeningocele atau kerusakan pada bagian wajah sejak lahir.

"Kehadiran kami di sini menguatkan ibu dari bayi Pandhu. Mbak Dina ini masih muda, dan saya ikut bangga karena di usia 21 tahun sudah hebat dan tidak patah semangat merawat buah hatinya," kata Arumi kepada Dina.

2. Pemerintah Jatim siap berikan pendampingan

Arumi Bachsin Janji Bantu Perkembangan Kesehatan Bayi PandhuInstagram.com/gembelgauldotcom

Lebih lanjut, Arumi menyampaikan bahwa jajaran pemerintah daerah bersama PKK Jatim senantiasa hadir memberikan pendampingan. Terutama demi perkembangan kesehatan serta kesejahteraan Pandhu. 

"Insya Allah kami akan mendampingi. Dari segi medisnya, kesejahteraanya, itu harapannya bisa membantu. Tentu dengan seluruh tahapan proses penyembuhan dari bayi Pandhu. Selama masih bisa kami bantu, akan kami bantu dan support semaksimal mungkin," tambah dia.

3. Bayi Pandhu dua kali digigit tikus

Arumi Bachsin Janji Bantu Perkembangan Kesehatan Bayi PandhuInstagram.com/gembelgauldotcom

Dina sempat bercerita, ketika mengandung Pandhu, dia sempat dua kali digigit tikus. Sang ibu merasa virus dari gigitan tikus itu lah yang menyebabkan kelainan pada wajah buah hatinya.

Selain banyaknya tikus, dia juga mengeluhkan kondisi rumah petak ukuran 2x6 meter yang tidak layak huni. Kala panas menyerang, udara pengap dan panas menyelimuti tempat tinggalnya. Ketika hujan, rintikan air juga merembes dari dinding rumahnya.

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya