Libur Natal Sepi, Penumpang Bus di Terminal Purabaya Turun 4 Persen

- Volume penumpang bus di Terminal Purabaya turun 4 persen selama libur Natal 2025.
- Total penumpang tercatat sekitar 330 ribu orang, lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.
- Tarif bus patas tetap stabil, sementara pengamanan dan kenyamanan pengguna jasa ditingkatkan.
Sidoarjo, IDN Times - Volume penumpang bus di Terminal Purabaya, Bungurasih, Sidoarjo, pada masa libur Natal 2025 tercatat menurun. Berdasarkan data pengelola terminal, jumlah penumpang pada periode 24–26 Desember 2025 turun sekitar 4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sepanjang libur Natal tahun ini, total penumpang tercatat sekitar 330 ribu orang. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan Nataru 2024 yang mencapai sekitar 340 ribu penumpang.
“Sejauh ini lonjakan penumpang belum terlihat. Dari data yang kami miliki justru terjadi penurunan sekitar 4 persen dibandingkan tahun lalu,” ujar Humas Terminal Purabaya, Ilham Brillian, Minggu (28/12/2025).
Meski arus penumpang cenderung landai, Ilham memastikan kondisi tersebut tidak diiringi kenaikan harga tiket. Secara umum, perusahaan otobus (PO) masih memberlakukan tarif normal selama masa libur Natal dan Tahun Baru.
“Kalaupun ada penyesuaian harga, itu hanya dilakukan oleh beberapa PO tertentu. Untuk rute AKDP tidak ada kenaikan karena sudah diatur melalui Peraturan Daerah,” jelasnya.
Ia menambahkan, penumpang yang menemukan dugaan pelanggaran tarif dapat melaporkannya melalui pesan Instagram resmi Terminal Purabaya maupun WhatsApp Center. Setiap laporan akan segera ditindaklanjuti.
“Kami akan memanggil kru atau PO terkait untuk dimintai klarifikasi jika ditemukan pelanggaran,” imbuh Ilham.
Sementara itu, tarif bus patas juga dipastikan tetap stabil. Penetapan harga mengacu pada tarif batas atas dan batas bawah serta dipengaruhi persaingan antar-PO. Seluruh tarif tersebut wajib dilaporkan ke pihak terminal sebagai bagian dari pengawasan.
Di tengah penurunan jumlah penumpang, Terminal Purabaya tetap memperketat pengamanan dan meningkatkan kenyamanan pengguna jasa. Patroli rutin dilakukan bersama TNI, Polri, dan Dinas Perhubungan, terutama pada jam-jam sibuk pagi dan sore hari.
“Beberapa fasilitas juga kami benahi, seperti pemasangan kipas angin di ruang tunggu dan optimalisasi CCTV di titik-titik rawan demi meningkatkan keamanan,” tuturnya.
Untuk rute favorit, penumpang AKDP masih didominasi tujuan Madiun, Malang, Ponorogo, dan Bojonegoro. Sedangkan rute AKAP banyak mengarah ke Solo, Yogyakarta, Semarang, Bali, dan Jakarta. Arus kedatangan ke Surabaya sendiri masih relatif rendah dan didominasi keberangkatan ke luar kota.
“Puncak arus balik kami prediksi terjadi pada 2 Januari 2026,” tambah Ilham.
Dari sisi keselamatan, Terminal Purabaya secara rutin melakukan pemeriksaan kelaikan kendaraan terhadap sekitar 50 bus per hari, baik AKDP maupun AKAP. Pemeriksaan kesehatan kru hingga tes urine acak juga dilakukan bekerja sama dengan Polresta Sidoarjo.
“Jika ditemukan bus yang tidak laik jalan, wajib diperbaiki atau dihentikan sementara. Kami juga memastikan sopir dan kru dalam kondisi sehat demi keselamatan penumpang,” pungkasnya.


















