Ponpes Gontor Belum Ungkap Kronologi Penganiayaan Santri

Korban meninggal dunia

Ponorogo, IDN Times - Juru Bicara Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Noor Syahid mengatakan bahwa ada dua santri yang telah dikeluarkan karena diduga terlibat dalam penganiayaan hingga berujung pada kematian Albar Mahdi, santri asal Palembang, Sumatera Selatan. 

"Ada dua santri (yang diduga terlibat dan dikeluarkan dari pondok)," kata Noor melalui pesan singkat yang diterima IDN Times, Senin (5/9/2022) malam.

1. Pihak pesantren beri sanksi tegas

Ponpes Gontor Belum Ungkap Kronologi Penganiayaan SantriPonpes Gontor. Instagram.com/pondok.modern.gontor

Dua santri yang diketahui sebagai kakak kelas AM telah diberi sanksi oleh pihak pesantren. Dalam keterangan resmi yang dibacakan Noor Syahid, pihak Pondok Pesantren Gontor telah mengeluarkan kedua santri yang diduga terlibat penganiayaan tersebut. 

"Dan langsung mengantarkan mereka kepada orangtua masing-masing," ujar Noor Syahid saat membacakan keterangan resmi Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor.

Baca Juga: Aniaya Rekannya hingga Tewas, Dua Santri Gontor Dikeluarkan!

2. Belum bersedia beri informasi tentang kronologi kejadian

Ponpes Gontor Belum Ungkap Kronologi Penganiayaan SantriWali Santri Gontor Minta Keadilan Karena Anaknya Tutup Usia Tak Wajar (IDN Times/Instagram Soimah)

Hingga kini, ia belum menjelaskan tentang kronologis tentang dugaan penganiayaan yang dilakukan kedua santri terhadap AM. Saat dihubungi IDN Times pada Selasa (6/9/2022) siang, Noor Syahid mengaku masih mengikuti pertemuan.

"Sekarang, saya masih rapat," ujar dia diangkat ketika dihubungi melalui telepon selulernya. Pesan melalui nomor WhatsApp yang dikirim juga belum direspon.

3. Bermula dari kecurigaan keluarga pada jenazah korban

Ponpes Gontor Belum Ungkap Kronologi Penganiayaan SantriWali Santri Gontor Minta Keadilan Karena Anaknya Tutup Usia Tak Wajar (IDN Times/Instagram Soimah)

Meski demikian, berdasarkan keterangan Soimah, ibu AM melalui akun Instagram @hotmanparisofficial menyatakan bahwa kematian santri kelas 5 atau setara kelas 11 SLTA ini saat mengikuti perkemahan yang diselenggarakan pihak pesantren.

Ketika jenazah diantar ke rumah duka di Palembang, perwakilan pondok menyatakan bahwa penyebab kematian AM karena faktor kelelahan pada Senin (22/8/2022) pagi. Namun, pihak keluarga mencurigai kematian santri berusia 17 tahun itu tidak wajar. 

Salah satu faktornya karena pada bagian tubuh jenazah ditemukan bercak darah. Hingga akhirnya kain kafan harus diganti sebanyak dua kali.

4. Pihak pesantren mengakui sempat berbohong

Ponpes Gontor Belum Ungkap Kronologi Penganiayaan SantriWali Santri Gontor Minta Keadilan Karena Anaknya Tutup Usia Tak Wajar (IDN Times/Instagram Soimah)

Tak berselang lama pihak Pondok Pesantren mengakui bahwa kematian AM disebabkan karena dugaan penganiayaan. 

"Kami juga meminta maaf kepada orangtua dan keluarga almarhum jika dalam proses pengantaran jenazah dianggap tidak jelas dan terbuka. Sekali lagi, kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya," ungkap Noor Syahid.

Baca Juga: Wali Santri Gontor Menduga Anaknya Jadi Korban Penganiayaan di Ponpes

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya