Mahar Rp50 ribu, Kakek 70 Tahun Ini Pinang Perempuan 29 Tahun
(ki-ka) Radi dan Reda Vadela pasangan suami istri yang usianya terpaut 41 tahun. IDN Times/Nofika Dian Nugroho
Madiun, IDN Times - Seorang pria sepuh di Kabupaten Madiun menikahi janda yang usianya terpaut 41 tahun lebih muda. Mereka adalah pasangan Radi (70 tahun) dan Reda Vadela (29 tahun) yang melangsungkan akad nikah di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Mejayan pada Rabu (27/11).
Foto mereka yang sedang menunjukkan dua buku nikah menjadi viral di Instagram dan Facebook. Sejumlah netizen berkomentar tentang mahar pernikahan yang hanya Rp50 ribu.
1. Reda sebut suaminya lebih berpengalaman
Buku nikah milik pasangan suami - istri Radi dan Reda Vadela yang selisih usianya 41 tahun. IDN Times/Nofika Dian NugrohoReda mengatakan tidak mengetahui pernikahannya menjadi viral di media sosial. Sebab, ia tidak memiliki smartphone untuk mengakses dunia maya. Yang jelas, ia merasa bahagia telah dipersunting oleh Radi meski usianya jauh lebih tua.
"Saya senang karena dia bertanggungjawab dan berpengalaman berumah tangga," ujar Reda di kediaman Radi yang masuk wilayah Kelurahan Krajan, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, Kamis (28/11).
2. Memperlakukan anak Reda dengan baik
Reda Vadela memangku Alim Fatkurohman (5 tahun) anak dari pernikahan sebelumnya (kanan). IDN Times/Nofika Dian NugrohoSelama beberapa bulan terakhir, perempuan yang berasal dari Desa Sugihwaras, Kecamatan Saradan ini sering menerima uang dari Radi. Sejumlah duit diserahkan langsung ketika pria sepuh itu datang ke rumah Reda setiap dua pekan sekali.
Selain itu, Radi juga memperlakukan Alim Fatkurohman (5 tahun) anak Reda dari pernikahan sebelumnya secara baik. Oleh karena itu, perempuan itu ingin segera dinikahi untuk meresmikan hubungannya.
3. Kenal ketika berada berada di hutan
Pasangan suami istri Radi dan Reda Vadela yang lebih pantas sebagai kakek dan cucu lantaran usianya terpaut 41 tahun. IDN Times/Nofika Dian NugrohoSebelum melangsungkan akad nikah, pasangan ini telah menjalin hubungan selama empat bulan terakhir. Mereka bertemu di hutan wilayah Saradan. Kala itu, Radi sedang bekerja menananam jagung di lahan hutan jati milik Perum Perhutani. Tiba-tiba, Reda melintas dan beristirahat di lokasi yang berdekatan dengan Radi.
"Saya sedang istirahat saat mencari kayu bakar di hutan. Lalu, Radi dan beberapa pria lain meminta air yang saya bawa untuk minum," kata ujar Reda.
4. Tidak ada penolakan dari keluarga
Pasangan suami istri yang usianya selisih 41 tahun. IDN Times/Nofika Dian NugrohoSetelah pertemuan itu, Radi dan Reda sering bertemu. Hingga akhirnya, Reda diketahui hamil dengan usia kandungantiga bulan. Menurut Reda, dari hasil pemeriksaan bidan kondisi janinnya sehat.
Mengetahui itu, Reda ingin secepatnya dinikahi oleh Radi. Apalagi, pihak keluarga kedua belah pihak juga merestui hubungan mereka berlanjut ke pernikahan. "Ibu saya dapat menerima," ucap Reda.
5. Pria sepuh ini empat kali menikah
Pasangan suami istri Radi dan Reda Vadela yang lebih pantas sebagai kakek dan cucu lantaran usianya terpaut 41 tahun. IDN Times/Nofika Dian NugrohoSementara, keputusan Radi untuk menikah hanya disampaikan kepada tujuh anaknya hasil dari pernikahan sebelumnya. Sebelum menikahi Reda, pria Sepuh itu sudah menikahi tiga perempuan yang kini sudah meninggal.
"Secara resmi sudah menikah sebanyak empat kali dan semua (mantan) istri sudah meninggal' ," ujar Radi.
Baca Juga: Pemkot Madiun Terapkan Tanda Tangan Elektronik untuk Layani Warga
6. Tinggal di kawasan yang disakralkan warga
Sendang di Gang IX Kelurahan Krajan, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun yang disakralkan warga. IDN Times/Nofika Dian NugrohoRadi merupakan pria yang bekerja sebagai juru kunci sendang di Gang IX Kelurahan Krajan sejak tiga tahun terakhir. Oleh karena itu, ia juga tinggal di suatu ruang berukuran 3 x 3 meter di kawasan yang disakralkan oleh warga setempat tersebut.
Di tempat itu, pria Sepuh itu juga bertanggungjawab menjaga kebersihan fasilitas kamar mandi umum di kawasan sendang. Selain itu, ia juga bekerja sebagai buruh tani untuk mengurus padi, menanam dan memanen jagung di lahan hutan. "Saya kerja serabutan," ucap Radi.
Baca Juga: Hilangkan Stigma Tentang PKI, Madiun Akan Bangun Monumen Lubang Sudo
