Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Puluhan umah di Banyuwangi Digusur, Warga Butuh Posko Darurat

Puluhan rumah dieksekusi di Banyuwangi pasca keputusan pengadilan negeri Banyuwangi. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Banyuwangi, IDN Times - Puluhan rumah di RT 1 RW 7 Lingkungan Stendo, di Jl Kepiting, Kelurahan Tukang Kayu, Kabupaten Banyuwangi tampak sudah luluh lantak setelah digusur atau dieksekusi oleh Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi.

1. Pengosongan lahan sesuai penetapan Pengadilan Negeri

Warga mencari barang yang masih bisa diselamatkan pasca penggusuran. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

 

Eksekusi puluhan rumah di lahan seluas 2,4 hektar yang ditempati 44 Kepala Keluarga (KK) tersebut dieksekusi PN Banyuwangi berdasarkan penetapan Nomor: 7/Pen/Pdt.Eks/2000/PN.BWI yang dimenangkan oleh RM Suwoyo selaku penggugat. 

Ketua RT 01, Lingkungan Stendo, Kelurahan Tukang Kayu, Hari Purwanto yang rumahnya juga turut tergusur mengatakan, semua warga yang sempat tinggal tidak langsung datang dan tinggal menempati rumah, melainkan membeli tanah kavling yang ada di sana sejak tahun 1993-1994.

"Saya disini mulai tahun 2006, mertua saya beli ke ahli warisnya langsung dan punya pethok C. Di sini warga beli semua, ada yang Rp 4 juta, Rp 5 juta di tahun 1993- 94. Setahu saya tahun 2000 paling baru yang beli," kata Hari saat ditemui di lokasi eksekusi lahan, Kamis (14/11).

2. Puluhan rumah telah dihancurkan

Warga memindahkan perabotan rumah tangga pasca penggusuran rumah. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

 

Eksekusi lahan berlangsung pada Rabu (13/11) dan hingga malam hari puluhan rumah telah dihancurkan dengan alat berat excavator.

Hingga sore ini, warga yang rumahnya tergusur tampak sibuk menyelamatkan barang barang yang tertimbun seperti lemari, besi, kayu dan perabot rumah tangga lainnya yang tidak sempat dikeluarkan.

"Banyak barang berat yang gak sempat diselamatkan," ujarnya.

3. Butuh bantuan tenda untuk menginap

Spanduk bertuliskan pemberitahuan lahan telah dieksekusi sesuai keputusan pengadilan. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

 

Saat ini, kata Hari, warga membutuhkan bantuan dari pemerintah berupa tenda menginap dan dapur umum untuk tempat tinggal sementara, hingga barang barang milik pribadi selesai diangkut ke luar.

"Tenda menginap sementara sambil menunggu barang barang diambil, karena takut dicuri," ujarnya.

4. Banyak barang yang tertimbun

Ibu-ibu tampak beristirahat di kawasan penggusuran di tenda sederhana. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

 

Yurnius, warga lain yang turut menjadi korban penggusuran mengatakan, sejak semalam warga banyak yang tidur di bawah pohon dengan tenda seadanya. Warga masih menetap karena khawatir barang barangnya hilang.

"Coba lihat di samping utara banyak warga yang istirahat di sana semalam," ujarnya.

Sementara rencana eksekusi lahan sebenarnya sudah sering diberitahukan sejak 1997, namun seringkali tidak jadi.

"Kalau pemberitahuan sudah berulangkali tidak bisa dihitung. Kabarnya tahun 1997 mau digusur tapi gak jadi," jelasnya.

Sementara itu, warga lain Maki, yang sudah tinggal sejak tahun 1992 mengatakan, waktu kejadian warga sudah tidak dikasih kesempatan untuk mengeluarkan barang-barang, sehingga banyak perabotnya yang tertimbun bangunan.

"Saya di rumah waktu kejadian, kami tidak dikasih kesempatan, mindah barang. Saya tinggal di sini tahun 1992 dari tanah yang saya beli," ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us