Akhiri Misi 9 Negara, KRI Bima Suci Disambut Meriah di Banyuwangi

KRI Bima Suci telah keliling ke 9 negara

Banyuwangi, IDN Times - Setelah tiga bulan keliling melakukan diplomasi ke 9 negara, Kapal Republik Indonesia (KRI) Bima Suci singgah di Pelabuhan Tanjung Wangi, Kabupaten Banyuwangi, Sabtu (9/11). Sebelum bersandar ke Banyuwangi KRI Bima Suci telah menuntaskan perjalanan ke Australia, sebagai negara ke 9 dalam rangkaian perjalanan misi diplomasi kemaritiman.

 

1. KRI Bima Suci membawa 211 orang

Akhiri Misi 9 Negara, KRI Bima Suci Disambut Meriah di BanyuwangiPara Siswa SMK Pelayaran Banyuwangi tampak menyambut kedatangan KRI Bima Suci dengan melambaikan tangan. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

 

Saat Kapal KRI Bima Suci sudah tampak dari bibir dermaga pelabuhan Tanjung Wangi, sejumlah atraksi ditampilkan para awak kapal dengan berdiri di tiang tiang layar sambil melambaikan tangan dari kejauhan.

KRI Buma Suci telah melakukan perjalanan sejak 5 Agustus 2019 dengan membawa total 211 orang di antaranya 103 taruna, 89 Anak Buah Kapal (ABK), dan 19 Staff Pelatih.

Sementara itu, menyambut kedatangan KRI Bima Suci di dermaga Tanjung Wangi, para keluarga Taruna Angkatan laut tampak tidak sabar menanti saudara maupun anaknya yang telah melaut selama tiga bulan terakhir. Sementara itu, hadir pula jajaran Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, TNI Angkatan Laut, Polisi, serta para siswa SMK jurusan kelautan, lengkap dengan tarian gandrung dan musik tradisional.

"Terimakasih atas sambutannya yang luar biasa, termasuk kepada masyarakat. Kami melaksanakan misi melaksanakan duta bangsa, melayari 9 negara dan 13 kota pelabuhan di Indonesia, salah satunya di Banyuwangi," ujar Komandan KRI Bima Suci, Letkol Laut (P) Waluyo saat sampai di Kabupaten Banyuwangi, Sabtu (9/11).

2. KRI Bima Suci Jadi Ikon Kenalkan Kemaritiman

Akhiri Misi 9 Negara, KRI Bima Suci Disambut Meriah di BanyuwangiKRI Bima Suci Saat Sandar di Pelabuhan Tanjung wangi Banyuwangi. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

 

Rute perjalanan KRI Bima Suci, kata Waluyo dimulai dari Surabaya kemudian langsung ke Manila Filipina, Jepang, Korea, Cina, Brunai Darussalam, Malaysia, Thailand, Yanmar, Australia dan kembali ke Banyuwangi sebelum akhirnya ke Surabaya.

Banyuwangi dipilih menjadi salah satu tempat bersandar karena dinilai memiliki potensi kemaritiman yang penting untuk diketahui, terutama pemanfaatan destinasi wisata bahari dengan garis panjang pantai 175,8 kilometer.

"Banyuwangi kita tahu perkembangan tentang maritim sangat luar biasa, pariwisata pantai, kelautan berkembang pesat. ini jadi destinasi yang menarik untuk dikunjungi. Mengenalkan KRI Bima Suci jadi ikon luar biasa untuk mengenalkan kemaritiman," terangnya.

3. Rela meninggalkan keluarga 3 bulan

Akhiri Misi 9 Negara, KRI Bima Suci Disambut Meriah di BanyuwangiKedatangan KRI Bima Suci disambut dengan tarian tradisional Gandrung Banyuwangi. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

 

Sementara itu, Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas berharap dengan hadirnya KRI Bima Suci bisa menjadikan Banyuwangi referensi baru buat para taruna dan awak kapal.

"Melihat Banyuwangi Indah dan dianggap bagus, maka perjalanan rute diberhentikan di Banyuwangi. Pertama untuk mengenalkan Banyuwangi ke belahan dunia, dan Anak anak hebat yang jadi pelaut dalam taruna ini akan punya referensi tentang Banyuwangi. Mereka akan banyak memanfaatkan (waktu selama sandar) sebagai tempat belajar," terangnya.

Anas sendiri mengapresiasi para taruna dan awak kapal yang telah rela meninggalkan keluarga selama 3 bulan untuk melakukan misi diplomasi ke 9 negara.

"Saya apresiasi luar biasa, bayangkan pisah dengan keluarga lebih dari 3 bulan. Diplomasi maritim ini hebat dan bagus, dan Banyuwangi masuk dalam kalender perjalanan. Saya nanti akan hadiahi buku kepada para taruna tentang gambaran di Banyuwangi," jelasnya.

4. Akan berada di Banyuwangi sampai lusa

Akhiri Misi 9 Negara, KRI Bima Suci Disambut Meriah di BanyuwangiPara siswa diperbolehkan naik untuk keliling melihat KRI Bima Suci dari dekat di Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

 

Selama berada di Banyuwangi hingga Senin (11/11), para Taruna AAL yang tergabung dalam Satgas Kartika Jala Krida. Mereka akan melakukan kirab genderang suling sejauh 2 kilometer dari kantor Bupati menuju Pendopo.

Setelah menyelesaikan misi pelayaran dan bersandar di Banyuwangi, para taruna AAL akan menampilkan kirab dari kantor Bupati menuju Pendopo bersama ratusan siswa dengan baju etnik.

Pada tanggal 10 November para taruna akan mengikuti upacara Hari Pahlawan di Lapangan Blambangan Banyuwangi. Setelah itu dilakukan tabur bunga di Dermaga Tanjung Wangi sebagai penghormatan kepada para pahlawan yang gugur memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia.

Tabur bunga dilakukan di laut dari atas KRI Bima Ruci. Kemudian akan berwisata ke Wisata Jopuro (Kampung Sidat binaan TNI AL).

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya