889 Personel Gabungan Siap Mengadang Pemudik di Banyuwangi

Banyuwangi, IDN Times - Polresta Banyuwangi mengerahkan 889 personel untuk menjaga jalur-jalur penyekatan pelarangan mudik lebaran yang mulai dilaksanakan pada besok Kamis (6/5/2021). Seluruh pasukan dalam operasi Ketupat Semeru ini, telah disiagakan di halaman Mapolresta Banyuwangi, Rabu (5/5/2021).
Kapolresta Kombes Arman Asmara Syarifuddin mengatakan, 889 personel merupakan pasukan gabungan tidak hanya dari Polresta Banyuwangi dan Pemda, namun juga dari Polda Jatim maupun Mabes Polri.
"889 personil tersebut merupakan personil gabungan, termasuk di dalamnya TNI/Polri, Satpol PP, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, dan lain-lain," ujar Arman Rabu (5/5/2021).
Baca Juga: Jangan Nekat Mudik! Polri Juga Awasi Jalur-jalur Tikus
1. Personel gabungan jaga perbatasan
Para personel tersebut bakal ditempatkan di beberapa pos penyekatan wilayah perbatasan Banyuwangi, mulai dari Wongsorejo perbatasan Kabupaten Situbondo, di Jembatan Timbang Ketapang dan di ASDP Ketapang (penyeberangan Bali), kemudian Kalibaru (perbatasan Jember), dan Licin (perbatasan Bondowoso). Selain itu juga ada 9 pos pelayanan yang lokasinya di beberapa tempat wisata.
"Pengamanan juga dilakukan di tempat-tempat ibadah yang digunakan untuk sholat tarawih dan sholat idul fitri. Juga bandara, terminal, stasiun kereta api, pelabuhan, dan tempat perbelanjaan," jelasnya.
Di samping itu juga, pengamanan atas kemungkinan terjadinya tindakan kejahatan dari para pelaku kriminalitas, terorisme, dan peredaran senjata api, senjata tajam, mercon, miras, narkoba, maupun makanan minuman kadaluarsa.
2. Kasus COVID-19 India jadi refleksi
Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah bertindak selaku inspektur upacara didampingi Kapolresta Banyuwangi, Kombes Arman Asmara Syarifuddin.
Membacakan sambutan Kepala Kepolisian RI, Listyo Sigit Prabowo, Wakil Bupati Banyuwangi, Sugirah menyebut kewaspadaan terhadap arus mudik perlu ditingkatkan.
"Keinginan masyarakat untuk mudik sulit ditahan. Apabila tidak dilarang, ada 81 juta orang yang mudik, dan sekarang meski sudah dilarang masih terdapat 17,5 juta orang yang akan mudik. Ini yang harus diwaspadai sebab berpotensi menjadi penyebab meningkatnya jumlah penderita COVID-19 di Indonesia," ujar Sugirah.
3. Takbir keliling juga dilarang
Sugirah meminta agar masyarakat Indonesia tidak abai. Berkaca dari kasus tsunami COVID-19 yang melanda India, dimana angka kematian menembus 350.000 jiwa per hari, maka sudah sepantasnyalah pengawasan terhadap pelaku perjalanan, baik perjalanan lokal maupun internasional diperketat.
"Begitu pula dengan aktivitas kerumunan di dalamnya, sehingga halal bihalal dan takbir keliling dilarang dilakukan," tambahnya.
Operasi ketupat Semeru bakal berlangsung selama 12 hari, mulai 6 - 17 Mei 2021. Operasi ketupat ini bertujuan untuk menjamin keamanan masyarakat dan menghindarkan masyarakat dari COVID-19, serta mencegah masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan mudik.
"Instruksi Kapolri ini sudah tepat, dan kita harus mematuhinya. Kita butuh kerjasama secara luas dari semua pihak, termasuk masyarakat. Dan kami himbau agar masyarakat di luar Banyuwangi untuk tidak mudik dulu. Bersabarlah dulu sampai COVID-19 bisa kita atasi," ujarnya.
Baca Juga: Larangan Mudik, Penjagaan Jalur Tikus di Banyuwangi Diperketat