Bangkai Paus di Surabaya Dipastikan Tak Cemari Lingkungan

Bangkai paus dibiarkan terurai

Surabaya, IDN Times - Paus mati terdampar di perairan Surabaya masih dilakukan autopsi. Bangkai paus dipastikan tak mencemari lingkungan dan menganggu masyarakat. 

Koordinatpr Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar Wilayah Kerja Jawa Timur Suwardi mengatakan, dalam proses evakuasi pihaknya memiliki empat Standar Operasional Pelaksanaan (SOP) penanganan satwa yang terdampar yakni apakah paus akan ditenggelamkan, dikuburkan atau dibakar.

"Nah yang cara terakhir kemarin diambil diikat oleh laut yang jauh dari pemukiman, jauh dari masyarakat karena tidak mungkin untuk ditarik, sehingga dibiarkan terurai," ujarnya. 

Yang dikhawatirkan, apakah paus tersebut mati karena penyakit dan terdapat parasit di dalamnya. Jika ada, dikhawatirkan menular.  

"Karena kan ke hewan, karena hewan ini dan manusia sama-sama mamalia. Jadi secara teologi itu bisa menular, Sampai di dekati secara langsung bisa menular. Tapi kalau secara bahan organik ya tidak mencemari," kata dia. 

Suwardi menyebut, bangkai paus tersebut dapat terutai selama satu bulan. Kemudian, kerangka paus akan digunakan sebagai koleksi dan edukasi. 

"Kerangka kan sudah ringan. Kemarin kan sulit sekali. Kemarin menggelembung masih ada gas, jadi takut meledak, sehingga kemarin harus hati-hati," pungkasnya. 

Baca Juga: Sudah Mati Tiga Hari, Paus Terdampar di Surabaya Diduga Penyakitan

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya