Anggota DPRD Surabaya Sentil Pemprov Soal Insiden Pengroyokan Pelajar

Waduh !

Surabaya, IDN Times - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya AH Thony sentil Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur soal insiden pengeroyokan pelajar di Surabaya. Thony mempertanyakan, pembinaan seperti apa yang dilakukan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur kepada siswa SMA.

"Kami sebagai DPRD Surabaya mempertanyakan, bagaimana pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah provinsi atas penyelenggaraan kegiatan di tingkat SMA/K itu," ungkap Thony Selaaa (9/8/2022).

1. Pemerintah dinilai jarang memperhatikan ketertiban siswa saat di luar sekolah

Anggota DPRD Surabaya Sentil Pemprov Soal Insiden Pengroyokan PelajarIlustrasi Penganiayaan (IDN Times/Aditya Pratama)

Menurut Thony seluruh perangkat pemerintahan, termasuk Forkopimda Provinsi dan Kota selalu membahas bagaimana agar wilayah Surabaya tetap tertib dan kondusif. Sayangnya, untuk lingkup SMA/K sendiri tidak ada naungan yang baik untuk siswa.

"Tidak ada naungan yang baik, sehingga kegiatan lomba olahraga berujung pada pengroyokan," kata Thony. 

2. Berharap Pemerintah bisa mengawal kegiatan siswa

Anggota DPRD Surabaya Sentil Pemprov Soal Insiden Pengroyokan PelajarIlustrasi Penganiayaan (IDN Times/Mardya Shakti)

Politisi Golkar Gerindra itu berharap, Pemerintah Provinsi bisa mengawal kegiatan siswa SMA dan SMK di Surabaya. Sehingga, insiden semacam itu, tak terjadi lagi

"Jangan sampai provinsi lepas tangan. Kalau sudah ada kejadian begini kan mencoreng dunia pendidikan. Bahkan, kejadian ini berpotensi menanamkan kebencian yang nantinya bisa menjadi sebuah tradisi yang tidak diharapkan," paparnya.

Thony juga membandingkan, saat Pendidikan SMA/SMK dipegang oleh Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Kota. Ia menilai, sewaktu SMA/K dipegang oleh Pemerintah Kota Surabaya, sangat minim kejadian kekerasan di kalangan pelajar.

"Kita bukan bermaksud apa-apa, tapi kita bisa bandingkan bahwa siswa SMA/K saat dipegang oleh Kota itu hampir tidak ada kejadian (pengroyokan) itu. Kalau memang provinsi tidak bisa, ya bilang saja ke pemerintah pusat," tutur Thony.

Sehingga, dengan adanya kejadian ini, Thony berharap, pemerintah pusat dapat mengambil langkah evaluasi. "Jadi kalau memang kabupaten atau kota mampu untuk mengelola SMA/K, ya lepaskan saja. Kalau tingkat daerah menyatakan tidak mampu, baru provinsi berikan intervensi," pungkas Thony.

Baca Juga: Polisi Bekuk 3 Orang Pelaku Penganiayaan Pelajar di Surabaya

3. Pelajar di Surabaya dikeroyok usai pertandingan futsal

Anggota DPRD Surabaya Sentil Pemprov Soal Insiden Pengroyokan PelajarIlustrasi Penganiayaan (IDN Times/Aditya Pratama)

Diberitakan sebelumnya, tiga orang pelajar di Surabaya berinisial D, SL, dan RZ menjadi korban penganiayaan oleh sejumlah pemuda. Peristiwa ini bermula dari rentetan kericuhan pada saat pertandingan futsal pelajar antara SMAN 7 Surabaya dan SMK dr Soetomo, Sabtu (30/7/2022).

Salah satu korban, DA (17) menceritakan, penganiayaan itu berawal dari pertandingan Futsal di GOR Unesa Lidah Kulon, Sabtu (30/7/2022). Di luar halaman, sempat terjadi kericuhan antara SMAN 7 Surabaya dengan SMK dr. Soetomo.

DA pun dihubungi oleh sejumlah alumni SMAN 7 untuk bertemu di sebuah warung kopi di dekat BG Junction. Untuk bertemu alumni SMAN 7 itu, Ia lantas mengajak temannya, SL (17).

Ketika bertemu, alumni SMAN 7 itu mengajak DA dan SL untuk pindah ke Jalan Pirngadi. Di situlah keduanya dipukul menggunakan helm dan benda tumpul lainnya oleh puluhan orang. Tak berhenti di situ, pukul 03.00, DA dan SL dibawa ke jalan BKR dekat SMAN 9 Surabaya. Di tempat itu, DA kembali mengalami penganiyaan.

Para alumni itu, kemudian merampas handphone DA untuk menghubungi korban lain, RZ untuk menjelaskan video bercandaan itu. RZ yang kebetulan bangun tidur lantas datang, mengira DA yang meminta bantuan. Penganiyaan itu pun berakhir pukul 06.00 WIB, mereka dibebaskan di Jalan Kusuma Bangsa. Mereka diminta untuk membersihkan lukanya di POM Bensin Jalan Kusuma Bangsa.

Baca Juga: 3 Pelajar Surabaya Dipukuli hingga Disulut Rokok

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya