Penghuni Rusun Tolak Swab Massal, Pemkot Gunakan Tanda Tinta di Jari

Antisipasi klaster COVID-19 di Rusun

Surabaya, IDN Times - Pemerintah Kota Surabaya berusaha mengantisipasi terjadinya klaster rumah susun setelah ditemukan adanya penghuni yang terpapar COVID-19 di Rusun Penjaringan Sari. Sayangnya, upaya tracing dan tes swab massal ini sempat mendapat penolakan dari para penghuni. Alhasil, pihak Pemkot perlu memutar otak untuk membuat seluruh penghuni Rusun dites swab.

1. Pemkot gunakan penanda swab dengan tinta di jari

Penghuni Rusun Tolak Swab Massal, Pemkot Gunakan Tanda Tinta di JariWakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Irvan Widyanto

Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Surabaya Irvan Widyanto menjelaskan, dalam upaya mereka untuk tes swab massal penghuni 18 Rusun di Kota Surabaya, para penghuni Rusun sempat menolak. Banyak yang berusaha mengelabui petugas dengan mengatakan bahwa mereka sudah dites swab. Akhirnya, pihak Lurah/Camat setempat pun menggunakan sistem celup tinta untuk menunjukkan penghuni mana yang sudah dites swab atau belum.

"Kalau sudah mendapatkan bukti tinta di jari kelingking atau jempolnya, maka warga diperbolehkan keluar masuk gerbang rusun. Kalau di sini dijaga. Tetapi yang belum mendapat tanda itu, warga tidak diperkenankan keluar gerbang,” jelas Irvan, Rabu (26/5/2021).

2. Swab massal dibagi dua sesi

Penghuni Rusun Tolak Swab Massal, Pemkot Gunakan Tanda Tinta di JariIlustrasi swab test. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Selain itu, petugas swab dari Dinas Kesehatan dan Puskesmas setempat juga membagi jadwal tes menjadi dua sesi yaitu pukul 05.00 dan 15.00 WIB. Dengan demikian, tiap warga memiliki kesempatan untuk melakukan tes swab PCR.

“Jadi ada yang jam 15.00 WIB. Ada yang sejak subuh. Ini untuk memberi kesempatan bagi penghuni yang kerja. Kita lakukan subuh supaya warga yang kerja bisa ikut swab pagi harinya,” tuturnya.

3. Sudah 1.877 penghuni dites swab PCR

Penghuni Rusun Tolak Swab Massal, Pemkot Gunakan Tanda Tinta di JariKepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita saat memantau vaksinasi di RSUD dr.Soewandhi, Rabu, (24/2/2021). IDN Times/Fitria Madia

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita menambahkan bahwa, berdasarkan data Selasa (25/5/2021), telah ada 1.877 penghuni yang dites swab PCR dari 18 Rusun. Tes swab dilakukan hingga seluruh penghuni Rusun tuntas dites swab PCR.

“Khusus untuk Rusun Penjaringansari kita sudah lakukan swab sejak kemarin lusa. Untuk kemarin ada 138 orang. Lalu hari ini ada yang sudah tes swab ada 390 orang,” ungkapnya.

Baca Juga: Keluarga yang Viral Tinggal di Gubuk Akhirnya Pindah ke Rusun

4. Sebanyak 18 Rusun jadi target swab massal

Penghuni Rusun Tolak Swab Massal, Pemkot Gunakan Tanda Tinta di JariIlustrasi swab test (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Irvan merinci bahwa terdapat 18 Rusun yang menjadi sasaran tes swab massal ini antara lain Rusun Penjaringansari I – 1V, Gunung Anyar, Pesapen, Keputih, Siwalan Kerto I – II, Jambangan I –II, Wonorejo, Romokalisari, Sombo, Tambak Wedi, Indrapura, Urip Sumoharjo, Bandarejo, Dukuh Menanggal, Grudo, Dupak Bangunrejo, Tanah Merah dan Rusun Randu.

“Saya mohon pengertiannya kepada semuanya, kita harus mau memeriksakan diri. Kalau ada yang belum dan tidak mau, kita tidak akan berhenti mengingatkan dan menjemput bola secara door to door,” tutup Irvan.

Baca Juga: 12 Penghuni Positif COVID-19, 18 Rusun di Surabaya Tes Swab Massal

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya