Banjir Rendam 4 Kelurahan di Pamekasan, Khofifah Lakukan Evaluasi

Langkah mitigasi baru akan dilakukan

Pamekasan, IDN Times - Banjir akibat luapan Sungai Jombang menggenangi 4 kelurahan di Pamekasan. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pun menginginkan adanya evaluasi terhadap penyebab-penyebab banjir tersebut sebagai langkah mitigasi bencana.

1. Khofifah tinjau banjir di Pamekasan

Banjir Rendam 4 Kelurahan di Pamekasan, Khofifah Lakukan EvaluasiIlustrasi Banjir Jakarta (IDN Times/Mardya Shakti)

Khofifah meninjau lokasi banjir yang terletak di Kecamatan Kota, Kabupaten Pamekasan, Sabtu (19/12/2020). Empat kelurahan yang terendam yaitu Kelurahan Patemon, Jungcangcang, Gladak anyar, dan Parteker. Usai peninjauan, ia mengatakan akan segera mengambil langkah mitigasi dan evaluasi secara komprehensif untuk mengatasi banjir akibat luapan Sungai Kali Jombang atau yang biasa disebut Kali Gere Manjeng itu.

"Kita harus segera melakukan proses mitigasi sekaligus evaluasi secara lebih komprehensif," ujarnya, Sabtu (19/12/2020).

2. Ada beberapa faktor penyebab banjir

Banjir Rendam 4 Kelurahan di Pamekasan, Khofifah Lakukan EvaluasiGubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meninjau lokasi banjir di Pamekasan, Sabtu (19/12/2020). Dok istimewa

Khofifah menjelaskan bahwa terjadi beberapa faktor penyebab banjir terbesar di Pamekasan selama 20 tahun terakhir itu. Di antarnya yaitu tingginya sedimentasi, pintu air yang bermasalah di aliran sungai Jombang yang berada di Jl. Trunojoyo Kecamatan Kota, Kabupaten Pamekasan. Sayangnya, perbaikan permasalahan tersebut sebagai mitigasi bencana baru akan dilakukan saat banjir susah melanda, bukan sebelumnya.

"Ada beberapa titik yang harus kita lihat kembali, ada sedimentasi cukup tebal berarti harus ada pengerukan, kalau ada pintu air yang bermasalah segara kita perbaiki," tuturnya.

Baca Juga: 6 Desa di Gresik Masih Terendam, Camat Minta Waspadai Banjir Susulan

3. Langkah mitigasi baru akan dilakukan saat banjir terjadi

Banjir Rendam 4 Kelurahan di Pamekasan, Khofifah Lakukan EvaluasiGubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meninjau lokasi banjir di Pamekasan, Sabtu (19/12/2020). Dok istimewa

Khofifah melanjutkan, banjir juga disebabkan debit hujan yang tinggi. Peringatan intensitas curah hujan yang tinggi memang telah disampaikan oleh BMKG. Sementara kondisi sungai dengan sedimentasi tinggi ditambah pintu air yang tidak berfungsi dengan baik akhirnya menimbulkan banjir.

"Kepala BMKG memang menyampaikan bahwa di sebagian besar wilayah di Indonesia ini bisa mencapai puncaknya sampai bulan Februari tetapi harus diantisipasi sampai dengan bulan April," ungkapnya.

Saat ini Khofifah meminta jajarannya untuk fokus dalam penanganan banjir serta pengawasan penduduk. Hingga kini, belum ada korban dari kejadian tersebut. Sementara ia bersama Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Dinas PU SDA, serta Tim Balai PUPR di Jawa Timur merumuskan perbaikan ke depannya.

"Bagaimana upaya kita dalam antisipasi dan penanganan bencana agar bisa zero accident, jadi bencana alam maupun non alam memang kita usahakan zero accident," tutupnya.

Baca Juga: Bosan Jadi Langganan Banjir, Supriyadi Bongkar Rumahnya

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya