Anak Kelas 1 SD Disodomi di Sekolah, Begini Kata Risma

Pemkot sampai berikan pendampingan psikolog

Surabaya, IDN Times - Kasus pencabulan terhadap siswa kelas 1 di SD Lukman Al Hakim Surabaya membuat Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, terpukul. Ia menyayangkan ada oknum yang mengusik keamanan lingkungan tumbuh kembang anak di Kota Surabaya.

Baca Juga: Petugas Kebersihan Cabuli Siswa Kelas 1 SD, Begini Pengakuan Pelaku

1. Adakan tes psikis

Anak Kelas 1 SD Disodomi di Sekolah, Begini Kata RismaIDN Times/Fitria Madia

Risma mengaku kasus kekerasan seksual terhadap anak dapat terjadi di mana saja. Untuk itu beberapa waktu lalu pihaknya sempat melakukan tes psikis kepada beberapa kelompok anak-anak di beberapa sekolah.

"Kemarin beberapa anak kami tes kesehatan psikisnya ada beberapa kelompok yang kita tes. Supaya tidak ada anak-anak yang tersakiti. Nanti itu akan kita kembangkan terus," tuturnya usai kegiatan sosialisasi Kampung Pendidikan Kampunge Arek Suroboyo, Sabtu (20/10).

2. Saling menjaga anak-anak bangsa

Anak Kelas 1 SD Disodomi di Sekolah, Begini Kata RismaIDN Times/Fitria Madia

Ia berpesan kepada seluruh elemen masyarakat untuk saling aktif menjaga lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak. Salah satunya yaitu pihak sekolah. Dalam sambutannya, ia juga menekankan kepada pihak sekolah untuk memasang CCTV di sekolah. Seperti yang diketahui, menurut keterangan kepolisian, SD Lukman Al Hakim tidak memiliki CCTV di sekolah.

"Saya pikir kita harus sekali lagi waspada terhadap orang karena tidak tahu seperti apa. Kita harus sama instropeksi terbuka untuk tes semua sama-sama kita lakukan memberikan ruangan yang sehat untuk anak kita," terangnya.

3. Berikan pendampingan psikolog

Anak Kelas 1 SD Disodomi di Sekolah, Begini Kata RismaIDN Times/Vanny El Rahman

Saat ini fokus Risma bukanlah tindakan kekerasan atau pelaku, melainkan korban dari pelecehan seksual tersebut. Ia pun memberikan pendampingan psikolog bagi sang korban agar tidak mengalami trauma yang mendalam.

"Dia bisa jadi pelaku, makanya ini psikolog kita butuh waktu supaya anak-anak bisa menghapus memori traumatik itu bisa lebih cepat. Saya sekarang lakukan itu terhadap anak-anak yang jadi korban," terangnya.

Baca Juga: Petugas Kebersihan Sekolah di Surabaya Cabuli Siswa Kelas 1 SD

Topik:

  • Edwin Fajerial

Berita Terkini Lainnya