Alami Gangguan Jiwa, Anak di Kediri Bunuh Ibu dan Pamannya
Garis Polisi dipasang di lokasi kejadian pembunuhan di Kediri. IDN Times/ istimewa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kediri, IDN Times - Seorang anak di Desa Tambakrejo, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri membunuh ibu dan pamannya. Pelaku bernama Naim (25) yang diketahui mempunyai riwayat Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) ini, juga melukai tetangganya yang hendak melerai. Korban meninggal dunia bernama Muslimah (60) yang tak lain merupakan ibu pelaku dan Marzuki yang merupakan pamannya. Sedangkan korban yang mengalami luka dan masih menjalani perawatan di rumah sakit bernama Sunarsih (50).
1. Saksi mendengar teriakan minta tolong dari dalam rumah
Lokasi kejadian pembunuhan di Kediri. IDN Times/ istimewaKapolsek Gurah, AKP Roni Robi Harsono menerangkan persitiwa ini terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itu sejumlah saksi mendengar suara jeritan minta tolong dari dalam rumah. Pelaku kemudian keluar rumah sambil membawa parang yang berlumuran darah. Pelaku kemudian berlari ke arah korban Marzuki yang saat itu berada di luar rumah. Korban langsung dibacok mengenai kepala dan tewas di lokasi kejadian. "Yang meminta tolong dari dalam rumah ternyata ibu pelaku yang juga dianiaya dengan parang oleh pelaku, selama ini pelaku hanya tinggal berdua dengan ibunya" ujarnya, Rabu (19/01/2022).
Baca Juga: Seorang Anak Tega Habisi Ayahnya, Diduga Gangguan Jiwa
2. Ikut melerai, tetangga kena bacok parang pelaku
Ilustrasi Penganiayaan (IDN Times/Mardya Shakti)Tak berhenti sampai disitu, pelaku juga menyerang salah seorang tetangganya yang hendak melerai. Akibatnya korban mengalami luka dan saat ini menjalani perawatan di RS Siti Khodijah. Pelaku sendiri berhasil diamankan oleh warga sekitar, kemudian diserahkan ke pihak berwajib. "Pelaku saat ini sudah diamankan dan dibawa ke Polres Kediri," tuturnya.
3. Baru pulang berobat di Puskesmas
Petugas mengevakuasi jenazah korban pembunuhan. IDN Times/ istimewaDari hasil pemeriksaan sejumlah saksi, pelaku diketahui mempunyai riwayat gangguan jiwa. Sebelum kejadian pelaku diajak oleh kepala desa setempat untuk berobat ke puskesmas. Selama ini pelaku menjalani rawat jalan dan sering berobat jika merasa kambuh. Gangguan jiwa pelaku sudah lama tidak kambuh. Namun akhir-akhir ini gejala sakit jiwa itu kembali terlihat. “Saat ini kita masih melakukan penyelidikan, termasuk meminta keterangan sejumlah saksi,“ pungkasnya.
