Kasus PMK di Tulungagung Meluas di 16 Kecamatan

2 ekor sapi mati karena PMK

Tulungagung, IDN Times - Temuan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Tulungagung meluas. Saat ini sudah total terdapat 617 temuan kasus di 16 wilayah kecamatan. Dari jumlah tersebut sebanyak 233 ekor sapi sudah dinyatakan sembuh. Terdapat juga dua ekor sapi mati dan 5 mengalami potong paksa. Mayoritas temuan kasus ini terjadi pada sapi perah. Persentasenya mencapai 60 persen.

1. Berawal dari ternak luar kota

Kasus PMK di Tulungagung Meluas di 16 KecamatanPetugas memeriksa kesehatan sapi di kandang

Kabid Keswan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Tulungagung, drh Eva Tutus Sumaryani mengatakan temuan kasus ini terus meluas. Awalnya kasus tersebut ditemukan di 4 wilayah kecamatan. Namun kini temuan kasus menyebar di 16 wilayah. Adanya ternak yang datang dari daerah yang terpapar penyakit ini menjadi penyebabnya.

"Sejak awal kasus ditemukan penyebarannya relatif cepat, kasus berawal dari ternak yang didatangkan dari daerah terpapar," ujarnya, Jumat (17/06/2022).

Baca Juga: Didik Nini Thowok Membagi Filosofi Menari di Tulungagung

2. 60 persen didominasi sapi perah

Kasus PMK di Tulungagung Meluas di 16 KecamatanKondisi sapi sehat di kandang

Sebanyak 60 persen temuan kasus ini terjadi pada jenis sapi perah. Jumlah populasi sapi tersebut cukup banyak di wilayah Kecamatan Pagerwojo dan Sendang. Banyaknya sapi perah yang terkena PMK ini dikarenakan sistem kandang komunal, sehingga penyakit cepat menyebar. Temuan kasus pada sapi perah ini mengakibatkan produksi susu sapi di wilayah tersebut berkurang. "Karena sapi jika terkena PMK tidak mau makan sehingga susunya tidak bisa diperah," jelasnya.

3. Tunggu kedatangan vaksin dari pemerintah pusat

Kasus PMK di Tulungagung Meluas di 16 KecamatanPetugas memeriksa kesehatan sapi di kandang

Hingga saat ini, pihak Dinas masih menunggu kedatangan vaksin. Mereka telah menyiapkan vaksinator di setiap wilayah. Pemberian vaksin ini terlebih dahulu akan diprioritaskan untuk wilayah Kecamatan Pagerwojo dan Sendang. Hal ini dikarenakan jumlah populasi sapi di wilayah tersebut cukup tinggi. Setiap ekor sapi akan menerima suntikan vaksin hingga 3 kali. "Sapi akan disuntik 3 kali dan waktunya dijeda," tuturnya.

4. Penuhi kebutuhan hewan kurban, pasar hewan akan dibuka

Kasus PMK di Tulungagung Meluas di 16 KecamatanKondisi sapi sehat di kandang

Selain itu untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban, Dinas juga akan membuka kembali pasar hewan. Pembukaan pasar hewan ini diikuti dengan proses screning ketat di setiap pintu masuk pasar. Semua jenis hewan yang masuk ke dalam pasar akan diperiksa kesehatannya. Jika ditemukan adanya hewan terpapar penyakit tidak diperbolehkan masuk ke dalam pasar.

"Rencana tanggal 25 nanti pasar hewan akan dibuka, tapi proses screning kita perketat," pungkasnya.

Baca Juga: Uang Rp150 Juta yang Dibawa CJH Tulungagung untuk Beli Oleh-oleh

Bramanta Pamungkas Photo Community Writer Bramanta Pamungkas

peternak huruf

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya