PPKM Darurat Bikin Omset Penjual Hewan Kurban di Surabaya Anjlok

1. Belum ada peningkatan penjualan, omset ditaksir anjlok

Salah satu penjual hewan kurban di kawasan Ketintang, Surabaya, Purnomo pun mengeluh. Pasalnya, belum ada tanda-tanda lonjakan omset. Dia memperkirakan omsetnya tahun ini bakal anjlok.
"Penjulannya tahun ini menurun, bahkan anjlok. Masih mending tahun lalu," ujarnya dikonfirmasi, Kamis (15/7/2021).
2. Hanya enam sapi yang laku

Lebih lanjut, Purnomo membeberkan jumlah penjualan hewan kurban miliknya. Dari 60 sapi yang dipajang, hingga saat ini baru terjual enam ekor saja. Sehingga saat ini masih tersisa 54 sapi.
"Lumayan tahun lalu, 20 ekor terjual satu minggu sebulum Idul Adha. Sekarang yang laku baru enam ekor," ucap dia.
3. Menduga PPKM Darurat jadi kendala

Perbandingan yang mencolok ini membuat Purnomo menyimpulkan bahwa anjloknya penjualan bukan karena faktor pandemik saja. Melainkan juga adanya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
"Karena sekarang orang jarang keluar, saya menawarkan ke masjid dan musala. Akhirnya aya juga keliling umumkan ke kampung dan perumahan sekitar," ungkapnya.
Terkait hewan kurban yang dijual, Pria asal Wonokromo, Surabaya, itu membandrol sapinya kisaran Rp15-30 juta. Sementara untuk kambing dibandrol Rp2,5-5 juta. Harga sapi maupun kambing nantinya ditentukan berat badan masing-masing hewan.