Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

PPKM Darurat Bikin Omset Penjual Hewan Kurban di Surabaya Anjlok

Ilustrasi penjual kambing (ANTARA FOTO/Rahmad)

Surabaya, IDN Times - Tahun kedua Idul Adha di tengah pandemik COVID-19 membuat penjual hewan kurban merana. Betapa tidak, hewan-hewan kurban yang dipajang di lapak masih banyak lantaran tak laku. Padahal, lebaran kurban tersisa lima lagi, tepatnya Selasa (20/7/2021) pekan depan.

1. Belum ada peningkatan penjualan, omset ditaksir anjlok

Ilustrasi Hewan Kurban (IDN Times/Besse Fadhilah)

Salah satu penjual hewan kurban di kawasan Ketintang, Surabaya, Purnomo pun mengeluh. Pasalnya, belum ada tanda-tanda lonjakan omset. Dia memperkirakan omsetnya tahun ini bakal anjlok.

"Penjulannya tahun ini menurun, bahkan anjlok. Masih mending tahun lalu," ujarnya dikonfirmasi, Kamis (15/7/2021).

2. Hanya enam sapi yang laku

Ilustrasi hewan ternak (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Lebih lanjut, Purnomo membeberkan jumlah penjualan hewan kurban miliknya. Dari 60 sapi yang dipajang, hingga saat ini baru terjual enam ekor saja. Sehingga saat ini masih tersisa 54 sapi.

"Lumayan tahun lalu, 20 ekor terjual satu minggu sebulum Idul Adha. Sekarang yang laku baru enam ekor," ucap dia.

3. Menduga PPKM Darurat jadi kendala

Ilustrasi PPKM. Dok. IDN Times/bt

Perbandingan yang mencolok ini membuat Purnomo menyimpulkan bahwa anjloknya penjualan bukan karena faktor pandemik saja. Melainkan juga adanya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

"Karena sekarang orang jarang keluar, saya menawarkan ke masjid dan musala. Akhirnya aya juga keliling umumkan ke kampung dan perumahan sekitar," ungkapnya.

Terkait hewan kurban yang dijual, Pria asal Wonokromo, Surabaya, itu membandrol sapinya kisaran Rp15-30 juta. Sementara untuk kambing dibandrol Rp2,5-5 juta. Harga sapi maupun kambing nantinya ditentukan berat badan masing-masing hewan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ardiansyah Fajar
Faiz Nashrillah
Ardiansyah Fajar
EditorArdiansyah Fajar
Follow Us