Cerita Dua Wisudawan Kembar di Unair

Berselisih karena rebutan bantal

Surabaya, IDN Times - Dua wisudawan kembar, A.A Istri Yuliandani dan A.A Istri Wiryaansari tengah menikmati kelulusan setelah menempuh pendidikan di Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair). Keduanya pun membagikan tentang kebersamaannya sedari kecil.

1. Sejak kecil satu sekolah hingga kuliah pun barengan

Cerita Dua Wisudawan Kembar di UnairDua wisudawan kembar, A.A Istri Yuliandani dan A.A Istri Wiryaansari. Dok. Humas Unair.

Andari dan Andani--sapaan kembar bersaudara ini- mengaku sejak kecil belum pernah berbeda sekolah. Keduanya sama-sama menyukai pelajaran kimia dan matematika hingga akhirnya memilih jurusan farmasi sebagai perjalanan studinya. Melalui ketekunan dan kegigihannya bisa masuk Fakultas Farmasi Unair melalui jalur SNMPTN.

“Sejak TK hingga kuliah kami selalu satu sekolah,” ujar Andani tertulis, Senin (20/9/2021). Bahkan tema skripsi, dosen pembimbing skripsi, hingga seminar proposal juga bersamaan.

Baca Juga: Pesan Rektor ke IKA Unair: Pikirkan Gaji Alumni!

2. Pentingkan kebersamaan daripada pencapaian personal

Cerita Dua Wisudawan Kembar di UnairDua wisudawan kembar, A.A Istri Yuliandani dan A.A Istri Wiryaansari. Dok. Humas Unair.

Selama studi, baik Andari maupun Andani mengaku tidak lagi mengejar pencapaian personal. Mereka mencari aktualisasi diri dan kebersamaan. Putri A.A.  Ketut A. Wiryawan dan Dwi Eli Yuliani itu kerap bertukar informasi baik tugas hingga ujian-ujian selama kuliah saat semester awal karena kelasnya berbeda.

Namun dengan kelas yang berbeda membuatnya harus saling menunggu lantaran motornya hanya satu sementara jadwalnya berbeda. Keduanya memutuskan untuk menyatu pada semester berikutnya. Selain disibukkan dengan kegiatan perkuliahan, mereka juga aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa Kerohanian Hindu.

3. Sering nyanyi bareng, tapi berselisih karena rebutan bantal

Cerita Dua Wisudawan Kembar di UnairDua wisudawan kembar, A.A Istri Yuliandani dan A.A Istri Wiryaansari. Dok. Humas Unair.

Dalam prosesnya, mereka juga sering menghabiskan waktu bersama dengan menyanyi. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi perselisihan perkara rebutan bantal. Tapi, ketika dalam situasi buruk, satu sama lain saling menjadi tempat berkeluh kesah, saling menjadi bensin supaya semangatnya terus berkobar.

"Tetap semangat, mencapai gelar sarjana memang bukan perkara mudah. Selain ada niat dan semangat juga libatkanlah doa orang tua. Kemudian buat yang rantau, nikmatin aja culture shock-nya karena kalian bisa belajar berbagai logat dari berbagai daerah. Enjoy your journey, sama sempetin jalan-jalan, euy," tutup Andari.

Baca Juga: Cerita Kegigihan Si Kembar Tiga Bisa Masuk Unair

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya