Buruh dan Mahasiswa Tolak Omnibus Law, Bundaran Waru Lumpuh Total

Sempat terjadi adu dorong

Surabaya, IDN Times - Ribuan massa aksi dari berbagai elemen buruh, mahasiswa, aktivis, hingga LSM terus memadati Bundaran Waru, Rabu siang (11/3). Hingga pukul 13.15 WIB, elemen yang tergabung dalam Gerakan Tolak Omnibus Law (Getol) ini melumpuhkan arus lalu lintas di perbatasan Sidoarjo-Surabaya tersebut.

Berdasarkan pantauan IDN Times di lokasi, Garda Metal Federadi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) sempat adu dorong dengan polisi. Mereka meminta merangsek masuk di depan mal City of Tomorrow (Cito) Surabaya. Tak berlangsung lama, para mahasiswa dari PENS dan UISI datang dari sisi Timur Jalan Ahmad Yani.

Teriakan "Hidup mahasiswa" dan "Hidup buruh", berbaur jadi satu. Para mahasiswa tak mau kalah. Mereka juga membawa spanduk Negara Kapitalis Republik Indonesia. Mereka juga menuliskan tolak Omnibus Law.

Salah satu poster sindiran buat pemerintah juga dibawa. "Katanya takut corona, tenaga kerja asing kok dagang, cukup tau, omnibus law".

Sementara itu dari jajaran polisi terus berjaga. Terlihat Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji mengawal pengamanan aksi ini. Sedangkan Pasukan Asmaul Husna diinstruksikan untuk terus melafalkan nama-nama baik Allah.

Baca Juga: Ribuan Buruh Mulai Bergerak Menuju Bundaran Waru

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya