TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Profil Eri Cahyadi, Birokrat Muda Pemimpin Surabaya

sosok birokrat muda yang moncer

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. Dok. Humas Pemkot Surabaya.

Kota Surabaya memiliki nakhoda baru sejak 26 Februari 2021. Eri Cahyadi, S.T., M.T. pemimpin kota pahlawan itu. Berlatar belakang birokrat, Eri mendapat kepercayaan rakyat memperoleh suara terbanyak dalam pilkada 2020 lalu. Nah, berikut ini profil singkat Eri Cahyadi yang dirangkum IDN Times dari berbagai sumber.

Baca Juga: Armuji, Politikus Ulung yang Jadi Orang Nomor 2 di Surabaya

1. Sosok birokrat muda Surabaya

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Dok. Humas Pemkot Surabaya.

Karir birokrat Eri Cahyadi di lingkungan Pemkot Surabaya cukup moncer. Awalnya ia mulai sejak 2001 sebagai pegawai negeri sipil (PNS) biasa kala itu. Tapi, tujuh tahun berselang, ia mendapat kepercayaan dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kala itu sebagai Kepala Dinas Cipta Karya Kota Surabaya.

Seiring waktu, jabatan Eri makin moncer. Beberapa posisi Kepala Dinas yang kosong, Risma mempercayakan pada Eri untuk memimpinnya sebagai Plt. Bahkan, ia pernah memimpin dua dinas sekaligus sebagai pelaksana tugas (Plt). Puncaknya saat dia mendapatkan mandat dari Risma menempati posisi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya mulai tahun 2018 sampai tahun 2020.

Nah, puncak karir di birokrat Kota Surabaya itu idealnya sampai menjadi Sekretaris Daerah atau Sekda. Tapi, Eri malah memilih terjun ke dunia politik dan jadi Wali Kota Surabaya setelah menang pilkada serentak 2020. 

2. Masuk partai PDI Perjuangan lalu ikut Pilkada 2020

Calon Wali Kota Surabaya nomor urut 01 Eri Cahyadi menunjukkan surat suara sebelum mencoblos di TPS 25, Ketintang Selatan, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (9/12/2020). Pilkada Kota Surabaya 2020 diikuti dua pasangan calon yaitu Eri Cahyadi dan Armuji dengan nomor urut 01 serta pasangan Machfud Arifin dan Mujiaman dengan nomor urut 02 (ANTARA FOTO/Moch Asim)

Tahun 2020 bisa dibilang, saat-saat Eri berani mengambil pilihan langkah menuju puncak karir. Karena di tahun itu, Eri memilih menghentikan karir sebagai PNS untuk memilih jalan politik di kancah Pilwali Surabaya 2020. Pada tahun itu juga, Eri resmi terdaftar sebagai salah satu kader PDI Perjuangan.

Eri maju bergandengan dengan wakilnya yang juga kader PDI Perjuangan yakni Armuji. Dua orang ini diusung PDI Perjuangan dengan tagline 'Meneruskan Kebaikan' dengan maksud meneruskan pemimpin sebelumnya, duet Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana yang dinilai sukses memimpin Surabaya. Jurus PDI Perjuangan itu ampuh, duet Eri Cahyadi-Armuji mampu memenangkan hati rakyat Surabaya.

3. Eri Cahyadi memiliki DNA birokrat

Calon Wali Kota Surabaya nomor urut 01 Eri Cahyadi (kiri) didampingi isterinya Rini Indriyani memasukkan surat suara saat mencoblos di TPS 25, Ketintang Selatan, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (9/12/2020) (ANTARA FOTO/Moch Asim)

Eri Cahyadi dilahirkan oleh pasangan Urip Suwondo dan Mas Ayu Esa Aisjah. Ayah Eri adalah seorang pegawai negeri sipil (PNS) di Surabaya dan jabatan terakhir sebagai Kepala Sub Bagian Keuangan. Eri adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Eri menikah dengan Rini Indriyani dan dikaruniai dua orang anak bernama Alfanana Puteri yang lahir tahun 2005 dan adiknya Rahmat Haidar Pasha yang lahir tahun 2007.

Dunia pendidikan juga lekat melengkapi perjalanan hidup Eri. Ia menamatkan pendidikan D-3 Teknik Sipil di Institut Teknologi Sepuluh Nopember pada tahun 1999, kemudian menyelesaikan jenjang S-1 Teknik Sipil di ITATS pada tahun 2001. Eri kemudian menamatkan pendidikan di program pasca sarjana MMT Management Proyek di Institut Teknologi Sepuluh Nopember pada tahun 2005. Tiga tahun kemudian ia menamatkan S-2 lagi dalam bidang Magister Teknik Sipil di Universitas Tujuh Belas Agustus Surabaya pada tahun 2008.

Baca Juga: Mengenal Rini Syarifah, Perempuan Pertama yang Memimpin Blitar

Berita Terkini Lainnya