TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pasien PDP dan ODP Corona di Jombang Meninggal Dunia

RSUD pastikan pasien meninggal karena gizi jelek

IDG RSUD Jombang. IDN Times/Zainul Arifin

Jombang, IDN Times - Dua warga Jombang yang masing-masing berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) corona meninggal dunia. Keduanya meninggal setelah beberapa hari menjalani perawatan di RSUD Jombang.

"Iya benar, langsung koordinasi RSUD mas, karena untuk kuratif mereka yang menangani," kata dr Wahyu Sriharini, pelaksana Satgas penanganan dan pencegahan COVID-19 Jombang saat dikonfirmasi IDN Times melalui pesan singkat, Jumat (3/4).

1. PDP meninggal Jumat pagi di RSUD Jombang

RSUD Jombang. IDN Times/zainul arifin

Direktur RSUD Jombang dr Pudji Umbaran membenarkan satu orang berstatus PDP meninggal. Pudji menyampaikan, PDP tersebut berasal dari Kecamatan Ploso, Jombang dan meninggal pada Jumat pagi setelah menjalani perawatan

"Pasien masuk pada Minggu malam (29/3) di Rumah sakit Ploso, lalu dirujuk ke RSUD dan meninggal pagi tadi (Jumat). Pasien umur antara 35-40 tahun," ujar Pudji Umbaran dihubungi IDN Times melalui telepon selulernya, Jumat sore.

Baca Juga: Cerita Legislator Jombang, Pulang dari Sulawesi Dikarantina 14 Hari

2. Hasil rapid test PDP positif

Direktur RSUD Jombang dr Pudji Umbaran. IDN Times/zainul arifin

Informasi yang diperoleh, awalnya pasien di RSUD Ploso dan mengalami gejala sesak napas. Kemudian, pasien itu dirujuk ke RSUD. Nah, ketika berada di rumah sakit, yang bersangkutan di-rapid test COVID-19. Hasilnya positif dan dilakukan isolasi.

"Pada saat pertama kali masuk rumah sakit kami rapid test, hasilnya positif. Rapid test itu kesimpulannya berarti dia pernah bersinggungan dengan (orang positif) COVID-19," imbuhnya.

3. Hasil swab negatif COVID-19

Pexels.com/cottonbro

Pudji menjelaskan, untuk membuktikan pasien itu terjangkit virus corona, maka dilakukan pengambilan swab. Sampelnya dikirim ke Surabaya. Selama menunggu hasil swab, dilakukan prosedur isolasi dengan kondisi yang semakin memburuk.

"Untuk membuktikan di tubuh pasien itu ada virus corona, kami buktikan dengan swab. Nah, hasil swab-nya ternyata keluar negatif. Pasien meninggal karena gizi jelek," jelas Pudji.

Baca Juga: [BREAKING] Lamongan Zona Merah COVID-19, Sehari Terdeteksi 10 Positif

Berita Terkini Lainnya