Mendes PDTT Kukuhkan 90 Akademi Desa 4.0
Mereka adalah tokoh penggerak kemajuan desa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesai (PDTT), Eko Putro Sandjojo, mewisuda 90 Akademi Desa 4.0 angkatan pertama di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Surabaya, Selasa (18/9). Mereka telah mendapat pelatihan selama lima hari dari Forum Perguruan Tinggi untuk Desa (Pertides).
Setelah dikukuhkan sebagai alumni Akademi Desa 4.0, Eko berharap mereka bisa membawa semangat perubahan di desanya masing-masing sehingga mampu menggenjot potensi ekonominya. "Seperti saya katakan, desa ini perlu pendampingan supaya bisa maju, termasuk untuk penyerapan dana desa. Kalau ini terus dilanjutkan, lima tahun ke depan saya yakin angka orang miskin di Indonesia bisa lebih dikit dari di kota," kata Eko sesuai acara di UPN.
1. Kegiatan pendampingan desa sebelumnya dinilai kurang efektif
Sebelumnya, pemerintah sudah memiliki program pendampingan desa yang melibatkan lebih dari 40 ribu orang. Namun, politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu merasa kurang efektif dan terlalu memakan banyak biaya.
"Selama ini kan kita mengadakan pendampingan desa dalam melakukan pelatihan-pelatihan, itu biayanya sangat mahal, karena harus mengumpulkannya dari berbagai Indonesia, harus diberangkatkan pakai pesawat kapal laut dan kumpul selama 2 minggu," lanjut Eko.
Atas pertimbangan itu, termasuk saran dari Pertides, bentuk kebijakan pendampingan desa diubah. Program pendampingan yang baru telah melibatkan masyarakat di desanya langsung dan bisa diikuti oleh siapa saja.
Baca Juga: Desa Akan Kerjasama dengan E-Commerce? Ini Kata Menteri Desa
Baca Juga: Dapat SMS Penawaran Pekerjaan, Gadis Desa Ini Malah Dijual