TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Polisi Beberkan Alur Penipuan Wahyu Kenzo Menjerat Member ATG

Alur penipuan Wahyu Kenzo sangat detail dan sistematis

Wahyu Kenzo saat dirilis di Polda Jatim. (IDN Times/Ardiansyah Fajar)

Malang, IDN Times - Dinar Wahyu Saptian Dyfrig alias Wahyu Kenzo tampaknya sudah menyiapkan alur penipuan investasi bodong Robot Trading Auto Trade Gold (ATG) dengan detail dan sangat terencana. Pasalnya alur penipuan yang ia lakukan sangat mulus dan tidak terbongkar selama 3 tahun Robot Trading ATG berjalan.

Hal ini membuat Polda Jawa Timur menduga setidaknya ada 25 ribu korban Robot Trading ATG dengan kerugian mencapai Rp9 triliun. Oleh karena itu, Satreskrim Polres Malang membeberkan alur penipuan yabg dilakukan Wahyu Kenzo.

Baca Juga: Jadi Marketing Wahyu Kenzo, RE Raup Rp10 Miliar

1. Dalih Wahyu Kenzo untuk meyakinkan masyarakat agar berinvestasi di Robot Trading ATG

Ilustrasi robot trading. (IDN Times/Aditya Pratama)

Kasatreskrim Polresta Malang Kota, Kompol Bayu Febrianto Prayoga membeberkan dalih yang digunakan Wahyu Kenzo untuk menipu para korbannya. Pertama calon member akan diarahkan membuat akun di Pantheratrade yang biasa digunakan para trader untuk registrasi akun deposit dan withdraw yang dikelola manajemen ATG.

"Setelah mereka login, mereka diarahkan untuk membeli produk di PT Pansaky Berdikari Bersama berupa minuman nutrisi. Karena saat itu Robot Trading ATG belum memiliki izin dari Kemendag, akhirnya robot itu dibundling dengan produk tersebut," terang Bayu saat dikonfirmasi pada Jumat (17/03/2023).

Minuman bernutrisi tersebut akan memberi bonus berupa kode voucher. Kode voucher tersebut akan digunakan dalam aplikasi ATG 5.0 yang dikelola oleh Robot Trading ATG untuk mengaktifkan akun Pantheratrade. 

"Kemudian mereka meyakinkan bahwa uang tersebut sudah masuk ke broker yang dikelola di luar negeri yaitu LegoMarket LLC. Kemudian juga masuk ke RBG Limited Liquid Provider yang dikelola oleh luar negeri," tuturnya.

Namun, pada kenyataan akun dan uang yang masuk melalui aplikasi Pantheratrade tersebut sebenarnya hanya dikelola oleh Robot Trading ATG sendiri tanpa melibatkan pihak luar negeri. Kenyataannya tidak ada transaksi keuangan mengatasnamakan trading, karena hanya chart yang tetap berjalan di liquid provider dengan robot membaca chart.

"Kemudian karena WK (Wahyu Kenzo) habya membayar sewa server sampai 26 Januari 2023, server kemudian mati karena WK tidak mampu membayar sewa server selanjutnya. Hak inilah awal mulai semua member ATG tidak bisa melakukan withdraw sama sekali," jelasnya.

2. Uang para member Robot Trading ATG ditampung di sebuah rekening atas nama Desi Dwiasti Widianti

Kapolresta Malang Kota saat merilis RE di Polresta Malang Kota atas kasus penipuan Robot Trading ATG. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Bayu menjelaskan jika berdasarkan keterangan Wahyu Kenzo, uang para member diputar sendiri olehnya mengingat broker dan liquid provider dikelola sendiri oleh Robot Trading ATG. Uang para member melalui deposit Pantheratrade dikumpulkan dalam satu rekening atas nama Desi Dwiasti Widianti, kemudian masuk ke PT Dompet Harapan Bangsa.

"Ada uang yang dibayarkan ke member lain untuk withdraw. Dalam hal ini, uang deposit member dibayarkan untuk member kembali. Uang member juga dibagikan kepada para founder dan bawah lainnya," bebernya.

Wahyu Kenzo juga menggunakan uang tersebut untuk membeli aset pribadi, dimainkan dalam trading forex. Crazy Rich Surabaya ini mengakui uabg tersebut digunakan atas nama pribadi dan dibagikan kepada karyawan Robot Trading ATG.

Baca Juga: Polisi Pastikan Robot Trading ATG Wahyu Kenzo Ilegal

Verified Writer

Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya