TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ibu Kandung di Malang Aniaya dan Paksa Anaknya Berjualan

Rani dan Roni kini jadi pasangan couple berbaju orange

Rani san Roni, pasangan kumpul kebo yang tega menyiksa anaknya sendiri. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Malang, IDN Times - Sungguh keterlaluan apa yang dilakukan Rani Wahyuni (33) warga Singosari, Kabupaten Malang. Ia bersama pacar atau pasangan kumpul kebonya melakukan penganiayaan pada putra kandungnya sendiri, ASA (14) dan AER (4). Keduanya memukuli hingga menyiksa dengan menyundut rokok ke tangan, kaki, hingga leher dua anak malang tersebut.

Tak hanya itu, ASA yang putus sekolah juga dipaksa berjualan makaroni dengan berjalan kaki di pinggir jalan. Sementara keduanya enak-enakan menunggu hasil dagangan di dalam rumah kontrakan.

1. Kronologi kasus KDRT di Singosari kepada 2 bocah oleh ibu kandungnya sendiri

Rani san Roni, pasangan kumpul kebo yang tega menyiksa anaknya sendiri. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Wakapolres Malang, Kompol Wisnu Setiyawan Kuncoro menceritakan jika kasus ini bermulai saat Rani dan mantan suaminya, Asrul Firmansyah (41) warga Singosari, memutuskan bercerai pada September 2022. Tapi hak asuh kedua korban anak diberikan pada Rani sesuai keputusan Pengadilan Agama (PA) Kabupaten Malang. Lalu keduanya diboyong Rani tinggal di sebuah kontrakan Desa Watugede, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. 

"Kemudian setelah bercerai, Rani memiliki pacar bernama Roni dan tinggal bersama di sana. Status keduanya belum menikah, jadi hisa dibilang seperti itu (kumpul kebo)," terangnya saat konferensi pers pada Rabu (31/05/2023).

Wisnu lalu menceritakan kalau sejak Oktober 2022 sampai Senin (08/05/2023), korban ASA diperintahkan oleh ibunya yang bernama Rani dan kekasih ibunya bernama Roni untuk berkeliling berjualan makaroni. Kalau ASA sampai telat pulang atau barang dagangannya ada yang tersisa atau uang hasil jualan tidak sesuai target, ASA dan AER akan mendapatkan hukuman.

"Hukuman yang diberikan keduanya adalah kaki dan tangan kedua korban disundut rokok. Roni juga melakukan kekerasan pada keduanya dengan sabetan kabel listrik dan penggaris besi sepanjang 30Cm," ucapnya.

Untungnya pada Selasa (08/05/2023) pukul 17.30 WIB, ASA bertemu dengan kakeknya yang bernama Ahmadini saat sedang berjualan makaroni di jalan. Kakek korban lalu mengungsikan ASA ke rumah ayahnya yang bernama Asrul. Ia lalu mendengar semua cerita dari ASA tentang perlakuan ibu dan kekasihnya sejak perceraian kedua orang tua kandungnya pada 2022 sampai 2023.

"Asrul lalu melaporkan kejadian ini kepada Polres Malang, sehingga kami berhasil mengamankan kedua korban. Kedua tersangka juga langsung diamankan di Mapolres Malang," tuturnya.

Baca Juga: Anaknya Jadi Korban Penganiayaan, Orangtua Santri Lapor Polisi

2. Hasil visum menunjukkan luka bekas penyiksaan di sekujur tubuh korban ASA dan AER

Wakapolres Malang, Kompol Wisnu Setiyawan Kuncoro. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Dari hasil visum yang dilakukan kepada ASA dan AER, ditemukan banyak luka di sekujur tubuh korban. Mulai dari luka bekas pukulan sampai luka bekas sundutan puntung rokok. Hal ini mengejutkan karena tingkat kesadisan kedua pasangan ini saat melakukan penyiksaan pada 2 bocah ini.

"Dari hasil visum kami menemukan bekas luka sundutan rokok pada telapak tangan kanan dan kiri, kemudian telapak kaki kanan dan kiri, leher, kemudian luka pukulan di punggung. Korban AER mengalami luka sundutan rokok dan korek api di mukut, telapak tangan kanan dan kiri, dan leher di bagian kanan," bebernya.

Polisi juga berhasil mengamankan barang bukti berupa penggaris besi berukuran 30Cm yang digunakan untuk memukul korban. Puntung rokok milik Rani dan Roni juga diamankan sebagai barang bukti.

Baca Juga: Video Pengamen Gebrak Mobil di Tulungagung Viral, Petugas Gelar Razia

Verified Writer

Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya