TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Remaja di Pasuruan Dihajar Temannya Gegara Gak Aktif di Grup WA

Korban ogah diajak nongkrong

Website Media Indonesia

Malang, IDN Times - Beredar video viral bullying serta penganiayaan kepada seorang pelajar di tengah jalan. Terlihat 3 orang pemuda berpakaian serba hitam menganiaya seorang pelajar yang masih mengenakan seragam sekolah, kemeja batik biru dan celana putih. Terlihat salah satu pelaku penganiaya memakai kaos dengan tulisan Pasuruan Kutho Begal.

Korban yang sendirian tampak tidak berani melakukan perlawanan karena kalah jumlah. Ia hanya diam sambil menerima pukulan dari para pelaku dan sesekali melindungi wajahnya dengan kedua lengan. Kejadian tersebut ternyata terjadi di area warung kopi di Dusun Brubuh, Desa Sukoreno, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan pada Kamis (02/03/2023).

Baca Juga: Carok di Pasuruan, 3 Orang Kritis

1. Kronologi kejadian

N saat dibully oleh 4 orang. (IDN Times/Istimewa)

Kejadian ini sendiri bermula pada Kamis siang 4 orang pelaku berinisial A asal Desa Sekoraharjo Kecamatan Prigen, D asal Desa Sukorejo Kecamatan Prigen, T asal Desa Plintahan Kecamatan Pandaan, dan H asal Desa Lumbangrejo Kecamatan Prigen menjemput korban N (15) dari sekolahnya di SMP Al Azhar Sekarjoho. Keempatnya membawa N ke area warung kopi di Dusun Brubuh, Desa Sukoreno, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan.

Setelah sampai di Tempat Kejadian Perkara (TKP) keempatnya langsung mengintimidasi N. Pelaku T dan H berperan sebagai orang yang melakukan penganiayaan. Sementara A dan D merekam detik-detik kejadian yabg terjadi pada pukul 13.00 WIB ini.

"Keempatnya membawa N ke wilayah warung kopi setelah dijemput di SMP Al Azhar Sekarjoho. Mereka terjadi cekcok dan langsung mengeroyok korban," terang Kasatreskrim Polres Malang, AKP Farouk Ashadi saat dikonfirmasi pada Senin (06/03/2023).

2. Motif sakit hati

N saat dibully 4 orang. (IDN Times/istimewa)

Keempat pelaku ini ternyata memiliki motif sakit hati kepada korban. Pasalnya korban tidak aktif dalam group WhatsApp yang diketuai oleh T. Selain itu, korban juga enggan diajak nongkrong oleh keempatnya.

Hal tersebut menyulut emosi T dan mengajak 3 kawannya untuk memberikan pelajaran pada N. Oleh karena itu, mereka menjemput langsung N di sekolahnya karena sulit dihubungi.

"Jadi penganiayaan yang dilakukan pelaku karena motif sakit hati. Korban sering tidak aktif di group WhatsApp, kemudian juga sulit diajak ngopi," jelas Farouk.

Baca Juga: Carok di Pasuruan, Diduga karena Beda Pilihan saat Pilkades

Berita Terkini Lainnya