TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

40 Hari Buron, Pelaku Pembunuhan di Malang Akhiri Hidup

Sukarni sudah 40 hari kabur ke dalam hutan Ampelgading

Kasatreskrim Polres Malang, Iptu Wahyu Rizki Saputro saat memperlihatkan tali yang digunakan Sukarni untuk gantung diri. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Malang, IDN Times - Tersangka pembunuhan ibu 2 anak bernama Lina (33) warga Dusun Licin, Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang akhirnya tertangkap. Sayangnya tersangka bernama Sukarni (30) ini tertangkap sudah dalam kondisi tak bernyawa akibat gantung diri setelah 40 hari kabur dari pengejaran polisi di dalam hutan.

Kasatreskrim Polres Malang, Iptu Wahyu Rizki Saputro mengatakan kalau kejadian pembunuhan yang terjadi pada Minggu (18/12/2023) berawal saat seorang perempuan ditemukan tewas di rumah suaminya di Dusun Licin. Saat jajaran Satreskrim Polres Malang datang ke TKP, diyakini pelaku pembunuhan adalah Sukarni yang ternyata memiliki hubungan pacar atau selingkuhan dengan korban. 

Keduanya sudah 4 tahun kabur ke Batam, dan sudah dikaruniai seorang anak berumur kurang kebih satu tahun. Padahal korban masih menjadi suami sah seseorang.

"Tapi saat korban ini ingin pulang, tersangka tidak mengijinkan. Namun korban tetap nekat dan meninggalkan tersangka untuk ke rumah suami sahnya di Ampelgading," terang Wahyu saat konferensi pers di Mapolres Malang pada Rabu (01/02/2023).

Kurang lebih selama 15 hari korban pulang ke Ampelgading, korban menerima berbagai teror dari tersangka melalui telepon sampai pesan WhatsApp. Lalu, pada 18 Desember 2023, tersangka juga pulang ke Ampelgading. Kebetulan tersangka dan korban adalah tetangga, rumahnya berjarak kurang lebih 50 meter.

"Sekitar pukul 08.00 WIB tersangka melakukan aksinya, dengan membunuh korban. Dia melukai bagian perut, dada, dan memotong bagian leher," bebernya.

Baca Juga: Perempuan di Malang Tewas Menganaskan, Diduga Dibunuh!

1. Selama 40 hari lolos dari kejaran kepolisian

Polisi mencari keberadaan Sukarni dengan bantuan anjing pelacak. (IDN Times/Humas Polres Malang)

Wahyu mengatakan ia membentuk 4 tim yang terdiri dari 3 tim dari Opsnal Polres Malang dan 1 tim dari unit Identifikasi Polres Malang. Ditambah bantuan dari Unit Reskrim Polsek Ampelgading. Mereka melakukan pengejaran kurang kebih selama 40 hari di Dusun Licin, Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang.

"Medan di sana sangat susah, lengkap ada bukit, pantai, singai, dan ada hutan yang belum terjamah. Di minggu pertama kami mengetahui kalau tersangka tidur di SDN Lebakharjo Ampelgading yang ada di depan rumah tersangka," ceritanya.

Saat akan melakukan penggerebekan di SDN Lebakharjo sekitar pukul 03.00 WIB, terangka melakukan perlawanan. Ada beberapa petugas yang dikejar oleh tersangka menggunakan pisau belati. Tersangka kemudian kabur ke sebuah bukit, kemudian salah satu petugas berhasil menembak kaki kanan di bawah lutut tersangka. Tapi tersangka berhasil kabur karena kondisi saat itu gelap gulita, kemudian tersangka langsung masuk ke dalam hutan.

"Kemudian kami mengerahkan Unit K9 untuk melacak jejak terangka. Namun karena terkendala hujan deras, Unit K9 mengalami kesulitan," jelasnya.

Satreskrim Polres Malang Lalu melanjutkan lidik dibantu oleh warga setempat, pencarian dilakukan pada tanggal 30 Desember 2023 pukul 00.00 WIB dini hari sampai pukul 03.00 WIB tim, akhirnya mereka mengetahui persembunyian tersangka. Yaitu di dalam goa yang ada di balik bukit, goa tersebut ternyata belum pernah dijamah manusia sebelumnya.

"Bukit tersebut memang kondisinya tertutup oleh pepohonan dan semak-semak yang sangat lebat. Kemudian setelah kami menyisir daerah sekitar, kita dapati banyak buah-buahan dan tikar dari karung yang disusun untuk tidur. Buah-buahan diantaranya pisang yang masih hijau dan alpukat," ucap Wahyu.

Sayangnya saat kepolisian dan warga masuk ke dalam goa, tersangka Sukarni tidak ada. Mereka sempat menunggu sampai pukul 03.00 WIB di goa tersebut, tapi tersangka tidak muncul. Kemudian mereka tutun ke daerah bawah, karena diyakini tersangka mengambil air untuk minum di salah satu sungai, tapi lagi-lagi hasilnya nihil.

2. Ditemukan gantung diri

Kasatreskrim Polres Malang, Iptu Wahyu Rizki Saputro saat memperlihatkan belati yang digunakan Sukarni untuk membunuh Lina. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Keesokan paginya, SDN Lebakharjo geger, pasalnya sekitar pukul 07.00 WIB salah seorang siswa menemukan pria misterius gantung diri di sebuah pohon kopi. Siswa SD tersebut lalu melapor ke kepala sekolah, lalu kepala sekolah melapor ke kepala desa.

"Kemudian kami melakukan cek TKP dan olah TKP. Lalu memang dari warga tidak mengenali wajah tersangka karena dalam kondisi kurus dan 4 tahun meninggalkan desa. Tapi kami melakukan penyelidikan dan identifikasi, dan memang mayat tersebut adalah Sukarni," jelasnya.

Mayat tersebut lalu dibawa ke rumah sakit untuk diotopsi. Dan hasilnya pria misterius tersebut benar adalah Sukarni. Dipastikan Sukarno meninggal karena gantung diri.

Baca Juga: Kapolresta Malang Bantah Tuduhan Salah Tangkap Pedemo Kantor Arema FC

Berita Terkini Lainnya