Setelah Lapak Pasar, Warung Transaksi Seks di Makam Cina Dibongkar
Pemkab Madiun targetkan steril lokasi prostitusi tahun ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Madiun, IDN Times - Bupati Madiun Ahmad Dawami Ragil Saputro berupaya keras memenuhi janjinya untuk membersihkan wilayahnya dari lokalisasi prostitusi tahun ini. Setelah membongkar lapak di bagian belakang Pasar Muneng, Kecamatan Pilangkenceng langkah serupa dilakukan di kawasan Pemakaman Cina Desa Sambirejo, Kecamatan Jiwan, Jumat (9/8).
Sejumlah warung kopi dibongkar oleh para petugas dari organisasi perangkat daerah terkait di lingkup Pemkab Madiun. Bangunan semi permanen itu dinilai tidak sekadar menjual kopi, namun juga menjadi tempat transaksi antara Pekerja Seks Komersial (PSK) dengan 'konsumen'. Setelah harga cocok, prostitusi berlanjut di pelataran makam Cina.
Baca Juga: Pemkab Madiun Targetkan Bersih dari Prostitusi Pada Akhir 2019
1. Pedagang di warung tetap dibina Pemkab
Kabid Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Kabupaten Madiun, Krisna Setiawan mengatakan bahwa pembongkaran warung merupakan solusi paling tepat untuk memutus mata rantai prostitusi di kawasan makam yang biasa disebut Bongpay. Dengan demikian, transaksi tidak dilakukan di tempat biasanya.
Setelah beberapa warung rata dengan tanah, sejumlah pihak termasuk warga sekitar tetap melakukan pemantauan. Upaya ini dilakukan hingga kawasan malam benar-benar dinyatakan steril dari praktik prostitusi.
"Untuk pedagangp yang menempati warung tetap dibina oleh Dinas Sosial. Bagaimanapun juga tetap manusia dan ini menjadi komitmen pak bupati," ujar Krisna.
Baca Juga: Dibongkar karena Prostitusi, Lapak Pasar Muneng Madiun Dibangun Ulang