TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ramadan, Pemkot Madiun Gelar Bazar Takjil 

Setiap kaum duafa terima dua voucher

IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Madiun, IDN Times – Pemerintah Kota Madiun menggelar bazar takjil di kawasan alun-alun setempat. Beraneka ragam kuliner, seperti es kolak, es buah, nasi gudeg, nasi pecel dijual di tepi Jalan Kolonel Marhadi. Tidak ketinggalan, makanan khas kota ini juga dipajang, seperti sambel pecel, lempeng, dan keripik tempe.

Aneka makanan itu merupakan hasil olahan tim penggerak PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) yang ada di 27 kelurahan. Bagi kaum duafa di Kota Madiun dapat mengambil sejumlah makanan maupun minuman itu secara gratis.

“Tapi, jatah setiap orang hanya dua kupon. Satu kuponnya senilai Rp 25 ribu,” kata Wali Kota Madiun, Maidi, usai membuka bazar takjil, Kamis (23/5).

Baca Juga: 5 Hal ini Bakal Bikin Kamu Kangen Sama Suasana Bulan Ramadan

1. Bazar takjil berlangsung lima hari

IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Menurut dia, bazar takjil itu dilaksanakan selama lima hari yang terhitung sejak Kamis hingga Minggu (27/5). Sekitar 3.000 lembar kupon dibagikan kepada warga kurang mampu. Dengan demikian, ada dua tujuan dapat dicapai melalui kegiatan tersebut. Pertama, membantu kaum duafa untuk mendapatkan santapan berbuka puasa.

Selain itu, menggerakkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dijalankan oleh tim penggerak PKK. “Dengan pembelian menggunakan kupon, kami mengganti uang belanja ibu-ibu PKK. Selebihnya bisa dijual sendiri,” ujar Maidi.

2. Dana kegiatan diambilkan dari DBHCHT 2019

IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Dalam kegiatan itu, mantan Sekretaris Daerah Kota Madiun ini menjelaskan, pihak pemkot mengeluarkan dana sekitar Rp 75 juta. Uang sebanyak itu diambilkan dari anggaran Dana Bagi Hasil Cukai dan hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2019. Pada tahun ini, nominal yang diterima pemkot dari dana itu sekitar Rp 14 miliar.

Ke depan, Maidi menginginkan bazar takjil dilaksanakan sebulan penuh. Untuk lokasinya diperkirakan di bantaran Bengawan Madiun yang telah didesain menjadi taman. Nantinya, kegiatan itu bakal menggandeng Kamar Dagang dan Industri (KADIN) setempat. “Bisa menampung lebih banyak pedagang dan di sana tidak mengganggu lalu lintas,” ujar dia.

Baca Juga: Dulu Diacuhkan, Tanaman Porang Kini Jadi Primadona Warga Madiun

Berita Terkini Lainnya