Produksi Tinggi, Kakao Kabupaten Madiun Belum Diolah Maksimal
Pascapanen banyak yang dijual langsung tanpa fermentasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Madiun, IDN Times - Pemkab Madiun berupaya meningkatkan nilai jual hasil panen dari komoditas perkebunan. Langkahnya, seperti merintis fermentasi biji kakao atau coklat agar memiliki nilai ekonomis lebih tinggi dibandingkan dijual langsung kepada pabrik melalui tengkulak dari Blitar, Mojokerto, dan Tangerang.
"Kalau semuanya bisa diolah di sini, tentunya akan mampu meningkatkan perekonomian warga," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun, Sodiq Heri Purnomo, Senin (23/3/2021).
Baca Juga: Hari Ini, Menteri BUMN Akan Ikut Lari Susuri Kebun Kakao
1. Padahal kualitasnya nomor 1
Ia menyatakan, selama ini masih banyak petani yang langsung menjual hasil panen biji kakao tanpa mengolahnya terlebih dulu. Komoditas itu masih basah atau setelah dikeluarkan dari buahnya. Kondisi ini terjadi karena belum banyak yang mengetahui teknis fermentasi.
Di sisi lain, menurut Sodiq, sebagian kakao hasil panen yang telah difermentasi memiliki kualitas bagus. "Berdasarkan hasil uji laboratorium pusat penelitian kopi dan kakao di Jember, kakao dari sini (yang telah difermentasi) sudah tipe A atau tipe tinggi untuk aromanya," ia menjelaskan.
Baca Juga: Kesuksesan Pengusaha Cokelat Asal Yogyakarta Berdayakan Petani Kakao