TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Polisi Madiun Selidiki Temuan Mayat Perempuan di Kamar Kos

Kondisi mayat mulai membusuk

Ilustrasi jenazah (IDN Times/Mardya Shakti)

Madiun, IDN Times - Petugas Satreskrim Polres Madiun sedang menyelidiki kematian seorang perempuan di sebuah kamar kos wilayah Desa Ngampel, Kecamatan Mejayan. Jenazahnya ditemukan dalam keadaan mulai membusuk pada Senin malam (12/7/2021). Kasat Reskrim Polres Madiun, AKP Ryan Wira Raja Pratama menduga bahwa kematian perempuan berinisial IP ini terjadi tiga hari sebelum ditemukan. "Kalau nggak tanggal 10 ya tanggal 11 kemarin (Juli)," kata Ryan, Selasa (13/7/2021).

1. Beberapa butir obat juga ditemukan di TKP

ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Mardya Shakti)

Perkiraan itu berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Posisi tubuh IP diketahui tengkurap di lantai kamar dengan beberapa bercak noda. Noda ini diduga merupakan cairan dari tubuh perempuan berusia 19 tahun ini sebagai tanda proses pembusukan.

Selain itu, polisi juga menemukan sejumlah obat yang diduga sebagai suplemen dan obat penurun panas. Dari Kartu Tanda Penduduk (KTP) miliknya, perempuan muda itu diketahui merupakan warga Desa Klumutan, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun.

2. Keluarga kalang kabut

Ilustrasi jenazah. (IDN Times/Mardya Shakti)

Berdasarkan tanda pengenal itu petugas menyampaikan penemuan jenazah IP kepada pihak keluarga. Minardi, paman IP menyatakan bahwa informasi itu diketahui dari pihak pemerintah desa. 

"Saya langsung koordinasi dengan keluarga terutama dengan kakeknya (IP) di Desa Tulung (Kecamatan Saradan)," ujar Minardi.

3. Ngekos tanpa diketahui pihak keluarga

Kamar kosan (istimewa)

Dalam koordinasi itu disepakati untuk memastikan terlebih dulu tentang informasi kematian IP. Adapun upaya yang dilakukan dengan meluncur menuju ke lokasi penemuan jenazah perempuan muda itu.

Di sana mereka meyakini mayat yang kali pertama ditemukan sesama penghuni kos adalah IP. "Kami juga heran kok dia ngekos. Padahal, keluarga mengetahuinya sedang bekerja di Surabaya," ungkap Minardi.

Baca Juga: Sudah Dua Hari, Jasad Perempuan Lompat di Kali Jagir Belum Ditemukan

4. Lama tidak saling tukar kabar

Freepik.com/vectorjuice

Sekitar tiga bulan lalu, IP pamit pergi ke Surabaya untuk kembali bekerja sebagai baby sitter. Setelah diantar di pertigaan Ngepeh (pemberhentian bus jurusan Madiun - Surabaya) pihak keluarga tidak pernah mendengar kabar IP.

"Setelah keberangkatannya, kami mengabarkan kepada bibi. Ternyata setelah dicek di majikannya (IP) tidak ada," ungkap Minardi sembari menyatakan bahwa pihak keluarga berusaha menghubungi IP melalui sambungan telepon seluler maupun pesan singkat. 

Baca Juga: Sedang Bermain, Bocah di Jombang Temukan Jasad Bayi

Berita Terkini Lainnya