Permainan Tradisional Mulai Langka di Tengah Kemajuan Teknologi
Berlangsung sejak 4 – 5 tahun terakhir
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Madiun, IDN Times – Permainan tradisional sudah jarang dimainkan dan nyaris punah pada masa sekarang. Mayoritas anak-anak lebih menyukai aplikasi game online dan semacamnya pada piranti gadget. Pergeseran nilai pun terjadi, seperti kebersamaan ke individualis.
Kondisi ini hampir terjadi di setiap daerah. Tak terkecuali di wilayah Kabupaten Madiun. Egrang, petak umpet, enthek, gobak sodor, nekeran (main kelereng), dam-daman, dan sebagainya menjadi permainan langka.
"Semakin ditinggalkan sejak smartphone banyak digunakan, termasuk oleh anak-anak. Berlangsungnya sekitar 4 – 5 tahun terakhir," ujar Kepala Seksi Sejarah, Tradisi, dan Cagar Budaya, Bidang Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Madiun, Sugina, Jumat (4/6/2021).
1. Memiliki nilai luhur
Ia menyadari perkembangan teknologi tidak dapat dibendung. Namun, permainan tradisional yang memiliki nilai-nilai positif juga tidak bisa ditinggalkan begitu saja. Sebab, melalui sarana itu memudahkan pengembangan pendidikan karakter dan kemampuan motorik anak.
Dalam setiap permainan tradisional, Sugina melanjutkan, mengajarkan untuk menghargai orang lain, sportivitas, gotong royong, tanggungjawab, dan sebagainya. "Maka perlu dilestarikan," ujar dia kepada IDN Times.
Baca Juga: Hampir Terlupakan, 5 Permainan Tradisional Ini Wajib Kamu Mainkan