TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jembatan pada Jalur Truk di Madiun Ambles, Lalu Lintas Ditutup  

Akses kendaraan angkutan barang dialihkan

IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Madiun, IDN Times - Sebuah jembatan yang menghubungkan Desa Ngampel, Kecamatan Mejayan-Desa Bajulan, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun ambles, Rabu (17/4). Kerusakan terjadi pada bagian plat injak (approach slab) dengan luas sekitar 2 x 3 meter. Adapun aspal yang amblas kedalamannya sekitar 30 sentimeter.

Akibat kondisi ini, akses kendaraan pengangkut barang dialihkan. Truk dari Ngawi (barat) menuju Surabaya (timur) diarahkan ke Jalan Diponegoro, Caruban. Jalur itu biasa digunakan untuk melintas bus dari Madiun ke Surabaya.

"Kalau untuk truk, dari timur (Surabaya) ke barat (Madiun) lewat Caruban kota," kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Madiun, Kurnia Aminulloh.

Baca Juga: Dampak Banjir, Jembatan Antardusun di Kabupaten Madiun Putus

1. Jalur alternatif mobil dan sepeda motor lewat Muneng

IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Rekayasa lalu lintas juga diberlakukan untuk mobil dan sepeda motor setelah jalur Caruban - Pilangkenceng dan Caruban - Saradan itu ditutup total. Bagi warga dari arah selatan (Caruban) hendak ke Pilangkenceng bisa melalui jalan di Desa Purworejo atau Muneng. Demikian pula sebaliknya.

"Jalan memang ditutup total untuk sementara waktu. Penutupan dan pengalihan jalur juga hasil koordinasi dengan jajaran Forkopimda," ujar Kurnia.

2. Dishub nyatakan amblesnya jembatan karena faktor alam

IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Penutupan jalur berlangsung sementara lantaran menunggu proses perbaikan. Namun, Kurnia tidak dapat menjelaskan jadwal renovasi karena menjadi kewenangan Dinas Pekerjaan Umum.

Yang jelas, amblesnya bagian plat injak jembatan di atas kali yang bermuara ke Kali Jerohan (anakan Bengawan Madiun) itu akibat curah hujan yang tinggi.
Apalagi, bagian talud yang masih berupa tanah di sisi utara jembatan tergerus derasnya aliran kali saat banjir besar pada 6 Maret lalu.

Karena curah hujan yang masih tinggi, maka aliran air terus mengikis pondasi jembatan dan mengakibatkan plat injak ambles. "Ini karena faktor alam," kata Kurnia.

3. Kerusakan jembatan adalah efek banjir besar Maret lalu

IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Catur Priyambodo, salah seorang warga, mengungkapkan bagian plat injak yang kini ambles itu sudah beberapa kali ditambal. Dia menilai kondisi ini terjadi akibat tingginya intensitas kendaraan pengangkut barang dengan muatan berat yang melintasinya.

Selain itu, bagian pondasi terus diterjang aliran air selama sebulan terakhir. Ini karena banyaknya ranting bambu di bawah jembatan yang membuat arah air menuju ke pondasi.

"(Ambles) ini mungkin puncak dari gerusan air yang terjadi selama ini," ujarnya kepada IDN Times.

4. Jembatan sempat ditutup separuh

IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Catur menyatakan, tidak ada tanda-tanda kerusakan yang terjadi sebelum bagian plat injak jembatan dengan panjang sekitar 30 meter dan lebar 8 meter ambles. Bahkan, beberapa saat sebelumnya masih banyak truk yang berlalu-lalang di infrastruktur tersebut. Amblesnya jembatan diketahui di antara pukul 10.00 WIB hingga 11.00 WIB.

Karena jembatan putus, warga lalu membentangkan bambu di sekitar titik kerusakan dengan maksud tidak dilewati. Sejumlah kendaraan pun masih dapat melintas.

"Terus akhirnya ditutup total setelah dilihat bupati dan beberapa pejabat tadi," kata Catur.

Baca Juga: Pemkot Bandung Hentikan Proyek Jembatan Teras Cihampelas Tahap 2

Berita Terkini Lainnya