Hilangkan Tradisi Ilegal, Ponorogo Gelar Festival Balon Udara
Tradisi sebelumnya mengganggu penerbangan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ponorogo, IDN Times - Kabupaten Ponorogo bakal menggelar festival balon udara di Lapangan Nongkodono, Kecamatan Kauman pada H+7 Lebaran atau Rabu (12/6). Kegiatan ini bertujuan menertibkan balon-balon yang diterbangkan secara ilegal oleh warga.
Tradisi setelah Lebaran ini dinilai dapat mengganggu penerbangan pesawat komersial maupun tempur. Juga, berpotensi menyebabkan kebakaran hutan maupun permukiman saat balon lepas dari tali pengikat dan jatuh.
"Festival ini sekaligus sebagai sarana edukasi kepada warga agar tidak menerbangkan balon udara secara ilegal," kata Kasubag Humas Polres Ponorogo Iptu Edy Sucipta, Senin ((10/6).
1. Tahun lalu festival balon udara juga berlangsung
Festival itu sendiri akan diikuti kelompok dari sejumlah desa di Ponorogo. Hasil kreasi mereka bakal diadu untuk dinilai oleh tim juri dari sejumlah pihak terkait, seperti Dirjen Perhubungan Udara dan Pemkab Ponorogo. Bagi kelompok yang mampu membuat balon udara terbaik, seperti dari sisi bentuk, keindahan, maupun ukuran akan mendapatkan hadiah uang tunai.
Festival ini seperti halnya pada libur Lebaran tahun lalu. Pada 2019, kegiatan itu digelar di Lapangan Jepun, Kecamatan Balong. Adapun tujuannya untuk mengalihkan kebiasaan warga menerbangkan balon secara ilegal yang beresiko tinggi ke arah yang lebih baik. "Intinya, tradisi tetap diwadahi, " ujar Edy.
Baca Juga: Tradisi Balon Udara, Danlanud Minta Ukuran dan Ketinggian Dibatasi