Tradisi Balon Udara, Danlanud Minta Ukuran dan Ketinggian Dibatasi

Tradisi pada akhir Ramadan di Ponorogo

Magetan, IDN Times – Pangkalan Udara (Lanud) Iswahjudi menyiapkan rencana menghadapi berlangsungnya festival balon dengan api di Ponorogo. Jika tradisi itu dilangsungkan pada libur Lebaran tahun, maka ukuran balon diminta tidak terlalu besar. Ketinggian terbang juga dibatasi agar tidak mengganggu latihan penerbangan pesawat militer.

Selain itu, latihan terbang oleh para pilot jet tempur Lanud Iswahjudi bisa saja dialihkan ke wilayah udara di luar Ponorogo. “Tradisi balon udara tetap bisa dilaksanakan karena menjadi daya tarik wisatawan. Intinya, kami mencari win-win solution,” kata Kepala Lanud Iswahjudi Marsma TNI Widyargo Ikoputra, Senin (27/5).

1. Harapkan tradisi berjalan tanpa mengganggu penerbangan pesawat tempur

Tradisi Balon Udara, Danlanud Minta Ukuran dan Ketinggian DibatasiIDN Times/Nofika Dian Nugroho

Upaya itu, ia mengungkapkan, sebagai dukungan terhadap tradisi balon udara yang hanya berlangsung pada hari tertentu saat libur Lebaran. Selain itu, menjaga keselamatan latihan terbang tempur pesawat yang bermarkas di Lanud Iswahjudi.

Jika balon udara terbang melebihi batas, kata Iko – panggilan akrab Widyargo Ikoputra – berpotensi mengganggu pandangan penerbang. Kemungkinan lainnya dapat tersedot ke mesin pesawat tempur yang dapat mengganggu penerbangan.

“Kami ingin tradisi tetap dilaksanakan tapi harus sesuai dengan prosedur yang ditetapkan Air Navigation,” ujar dia.

2. Bila balon terbang bebas berpotensi menyebabkan kebakaran hutan

Tradisi Balon Udara, Danlanud Minta Ukuran dan Ketinggian DibatasiIDN Times/Nofika Dian Nugroho

Berdasarkan informasi yang dihimpun IDN Times, beberapa hari lalu pihak Air Navigation Yogyakarta menyatakan ada dua unsur yang membuat balon udara membahayakan penerbangan. Dari sisi ukuran yang biasanya berdiameter 7 meter. Adapun ketinggian mencapai 30 ribu kaki.

Karena itu, Iko berharap, agar balon yang nantinya diterbangkan oleh warga memiliki ukuran lebih kecil dari ukuran tersebut. Begitu pula dengan ketinggiannya. “Ditali dan jangan sampai lepas,” ujar dia. Apabila lepas, balon udara dapat membahayakan penerbangan. Juga, dapat memicu terjadinya kebakaran hutan.

3. Lanud Iswahjudi belum terima jadwal festival balon di Ponorogo

Tradisi Balon Udara, Danlanud Minta Ukuran dan Ketinggian DibatasiIDN Times/Nofika Dian Nugroho

Beberapa waktu lalu, kebakaran hutan di Ponorogo salah satunya disebabkan balon udara. Untuk mengantisipasinya, Komandan Lanud Iswahjudi meminta pihak terkait di Ponorogo intens memberitahukan kepada warga tentang dampak negatif dari penerbangan balon dengan ukuran dan ketinggian melebihi batas.

Namun, hingga kini, pihak Lanud Iswahjudi belum mendapatkan informasi resmi tentang jadwal berlangsungnya festival balon udara. “Belum ada. Kalau memang akan digelar kami tetap mendukung asal sesuai prosedur,” kata Iko.

4. Sebelumnya tradisi balon udara dilakukan secara liar

Tradisi Balon Udara, Danlanud Minta Ukuran dan Ketinggian DibatasiIDN Times/Nofika Dian Nugroho

Tradisi menerbangkan balon udara biasa dilakukan warga Ponorogo. Pada salah satu hari libur Lebaran tahun lalu, festival kegiatan itu digelar di Lapangan Jepun, Kecamatan Balong. Ratusan kelompok dari beberapa desa mengikutinya.

Festival ini merupakan upaya yang dilakukan Air Navigation Indonesia, Kementerian Perhubungan, Pemkab Ponorogo, dan Lanud Iswahjudi untuk menertibkan tradisi balon udara. Sebab, kegiatan itu dilakukan secara ilegal oleh warga yang beberapa kali menyebabkan kebakaran hutan.

Baca Juga: Bawaslu Petakan Daerah Rawan, Magetan Peringkat Pertama

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya