TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Erupsi Gunung Semeru, Pemkab Madiun Kirim Ekskavator ke Lumajang

Dioperasionalkan di wilayah Kecamatan Pronojiwo

Satu unit ekskavator milik Pemkab Madiun dikirim ke Lumajang untuk membantu proses evakuasi debu dampak dari erupsi Gunung Semeru. Dok.IDN Times/Istimewa

Madiun, IDN Times - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun mengirimkan sejumlah bantuan kepada para korban erupsi Gunung Semeru di Lumajang. Bupati Madiun Ahmad Dawami Ragil Saputro mengatakan bantuan yang dikirim berupa barang yang ketersediannya dinilai kurang di lokasi terdampak bencana.

Salah satunya adalah satu unit eksavator untuk membantu pengerukan abu vulkanik erupsi Gunung Semeru. Alat berat itu akan dioperasionalkan di wilayah Kecamatan Pronojiwo yang merupakan salah satu wilayah terdampak. 

"Sesuai hasil koordinasi kami dengan BPBD Jawa Timur, kendaraan berat dari DPUPR (Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) dijalankan di sana," kata dia, Selasa (7/12/2021).

1. Popok bayi dan pembalut wanita juga dikirim

Perlengkapan dapur umum yang diangkut truk milik Pemkab Madiun diberangkatkan ke Lumajang. Dok.IDN Times/Istimewa

Selain alat berat, ia melanjutkan, bantuan yang dikirim berupa perlengkapan bayi, seperti popok, susu formula, minyak telon, bedak, dan makanan. Tidak ketinggalan, pembalut wanita, perlengkapan dapur umum dan makanan instan juga diikutkan.

Beragam jenis bantuan itu tidak hanya dari pemkab. Sejumlah sekolah maupun rumah sakit juga ikut menyumbang. "Seorang dokter dan tiga perawat, tim SAR yang berpengalaman juga kami tugaskan ke Lumajang," ujar Kaji Mbing, sapaan akrab Ahmad Dawami.

Baca Juga: Warga Ungkap Penyebab Aliran Lahar Semeru Meluap ke Pemukiman

2. Petugas yang diperbantukan siaga selama tiga hari

Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah korban akibat tertimbun material guguran awan panas Gunung Semeru di Desa Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

Sejumlah pihak yang dikirim ke lokasi terdampak erupsi dijadwalkan menjalani tugas selama tiga hari. Namun, hal itu belum dapat dipastikan lantaran menyesuaikan perkembangan kondisi di Lumajang.

"Minimal tiga hari. Untuk selanjutnya, kami bersama pak kapolres dan pak dandim akan terus memantau," kata bupati.

Baca Juga: Hari Wuryanto, Bankir yang Jadi Orang Nomor Dua di Kab.Madiun

Berita Terkini Lainnya