TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

BI Kediri Mulai Buka Penukaran Uang Pecahan Kecil di Kota Madiun  

Terdiri dari Rp2 ribu hingga Rp20 ribu

DOK.IDN Times/Istimewa

Madiun, IDN Times - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kediri mulai membuka pelayanan penukaran uang di Kota Madiun pada Rabu (15/5) sore. Kegiatan yang menggandeng Bank Rakyat Indonesia, Bank Mandiri, Bank Central Asia, Bank Negara Indonesia, dan Bank Jatim ini berlangsung di selatan Alun-Alun Kota Madiun. 

Sebanyak enam mobil kas keliling masing-masing perbankan yang terlibat diparkir di tepi Jalan Kolonel Marhadi. Petugas melayani penukaran uang pecahan kecil secara bergantian kepada ratusan warga yang mengantre. Pecahan uang yang disediakan terdiri dari Rp2 ribu, 5 ribu, 10 ribu, dan 20 ribu. 

1. Penukaran uang maksimal Rp3,7 juta per orang

Dok. IDN Times/Istimewa

Kepala Kantor Perwakilan BI Kediri Musni Hardi, mengatakan bahwa jumlah uang yang ditukarkan setiap warga diberi batas maksimal Rp 3,7 juta. Alokasi dana yang disiapkan dalam penukaran uang pertama itu sebanyak Rp 1,5 miliar. 

Bagi mereka yang sudah kebagian jatah wajib menyelupkan jarinya ke dalam tinta. Adapun tujuannya untuk menghindari penukaran ganda oleh warga. Ini untuk memberi kesempatan bagi setiap warga untuk uang sesuai jumlah yang dibawa. 

2. BI Kediri siapkan Rp 6,7 Triliun uang pecahan baru

Dok. IDN Times/Istimewa

Menurut Musni, pelayanan penukaran uang di Kota Madiun akan berlangsung delapan kali hingga menjelang Lebaran tahun ini atau 1440 Hijriyah. Selain di Alun-Alun, lokasi yang digunakan di sejumlah kantor cabang perbankan pada hari Selasa dan Kamis. 

Jumlah uang yang disiapkan sebanyak Rp 6,7 Triliun untuk pelayanan warga di wilayah eks-Karesidenan Madiun (Kota/Kabupaten Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan) dan eks - Karesidenan Kediri (Kota/Kabupaten Kediri, Nganjuk Blitar, Tulungagung, dan Trenggalek).

"Saya kira jumlah yang disediakan cukup untuk memenuhi kebutuhan warga," ujar Musni kepada sejumlah wartawan di sela pembukaan pelayanan penukaran uang di Kota Madiun. 

3.Uang pecahan kecil akan dibagikan sebagai angpau Lebaran

Dok. IDN Times/Istimewa

Mereka yang mendapatkan jatah atau angpau Lebaran biasanya masih anak-anak atau belum bekerja. Ini merupakan tradisi yang melambangkan berbagi kebahagiaan pada Hari Raya Idul Fitri. 

Bahtiar, salah seorang warga Kota Madiun yang ikut antre menukarkan uang, mengungkapkan jika pada Lebaran tidak membagikan angpau dinilai kurang lengkap Lebarannya. "Karena tradisi saja. Apalagi saya sudah bekerja, maka sudah sewajarnya kalau membagi uang kepada adik dan keponakan," kata dia. Dulunya ketika Bahtiar masih kecil juga mendapatkan angpau dari kerabatnya. 

Baca Juga: Tidak Merayakan Imlek Bareng Keluarga, Ahok Hanya Dapat 'Angpau' Cokelat

Topik:
Berita Terkini Lainnya