OISCA: Sampah Plastik Ganggu Lahan Konservasi Mangrove di Pamekasan
Guys, berhentilah buang sampah ke laut
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pamekasan, IDN Times - Organization for Industry, Spiritual, Culture and Advancement (OISCA) Jepang mengunjungi hutan mangrove di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Kamis (7/2).
Ada dua lokasi konservasi mangrove yang ditinjau oleh organisasi yang bergerak pada peningkatan sumber daya manusia di bidang sosial budaya, lingkungan hidup, dan di bidang pendidikan ini.
Pertama lahan konservasi di Desa Majungan, Kecamatan Pademawu. Kedua di Desa Lembung, Kecamatan Galis.
1. Sampah plastik jadi hambatan
Perwakilan OISCA, Ada Nagata meminta para pegiat mangrove di Pamekasan mewaspadai sampah plastik di kawasan konservasi. Sebab, sampah jenis ini biasanya terbawa arus dan menyangkut di akar.
Menurut dia, sampah plastik selain mengotori pantai juga dapat mengganggu pertumbuhan tanaman mangrove. Nagata mengatakan, gangguan sampah plastik tidak hanya di Pamekasan. Selama ini, lanjut Nagata, plastik menjadi momok pengembangan kawasan mangrove sebagai lokasi eduwisata dan ekowisata.
"Sampah itu mengikat batang, sehingga tanaman tidak bisa berkembang dengan baik, bahkan akhirnya mati," kata dia.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Akan Perluas Lahan Kebun Raya Mangrove Wonorejo
Baca Juga: Sicanang, Hutan Mangrove Terakhir di Medan Dijadikan Wisata Edukasi